Cobisnis.com – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) pada Jumat (15 Januari 2021) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2021. Di RUPS-LB tersebut WEGE menunjuk komisaris Independen yang akan memastikan diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
“Mengenai Perubahan Pengurus Perseroan, RUPSLB memutuskan
memberhentikan dengan hormat Bapak Yulianto selaku Komisaris dan mengangkat Bapak Ance Selian sebagai Komisaris Independen WEGE,” demikian keterangan pers perusahaan yang diterima Cobisnis.com, Jumat (15 Januari 2021).
Dengan persetujuan RUPSLB tersebut susunan Dewan Komisaris WEGE menjadi sebagai berikut:
1. Komisaris Utama – Sugeng Rochadi
2. Komisaris – Ahmad Fadli Kartajaya
3. Komisaris – Bambang Pramudjo
4. Komisaris Independen – Joseph Prajogo
5. Komisaris Independen – Ance Selian
Kinerja Hingga Desember 2020
RUPS-LB juga memaparkan kinerja WEGE hingga akhir tahun lalu. Pencapaian Kontrak Baru WEGE hingga Desember 2020 mencapai Rp 3,04 triliun atau 88,2% dari target revisi Kontrak Baru tahun 2020 sebesar Rp 3,4 triliun.
Dari perolehan tersebut realisasi Kontrak Dihadapi (Order Book) hingga Desember 2020 menjadi Rp14,5 triliun atau telah mencapai 99,3% dari target revisi Order Book tahun 2020 sebesar Rp 14,6 triliun.
“Pandemi Covid 19, menyebabkan perlambatan di hampir seluruh sektor usaha di Indonesia, termasuk di bisnis konstruksi Gedung yang berimbas
pada penurunan dan mundurnya tender-tender di tahun 2020,” tulis keterangan tersebut.
Capaian kontrak baru WEGE antara lain: Stasiun Integrasi LRT, Stasiun Kereta Cepat Karawang, PLBN Jagoi Babang, PLBN Long Midang, PLBN Napan, Penataan Kawasan Parapat Simalungun, RS Pendidikan UIN Alauddin Makasar, Nasdem Tower Jakarta, Gedung Bank Indonesia Palangkaraya, Gedung Mandiri Denpasar, RS Pertamina Simprug Corona, RS Antam Medika, The Park Mall Kendari (PSA), RSPJ Darurat Corona PT Pertamedika DKI Jakarta, RS Airlangga Surabaya Corona, RS
Corona Lamongan, RSCM Darurat Corona RSCM DKI Jakarta dan Interior Gedung BUMN.
Komposisi perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari proyek; pemerintah 41%, BUMN 42% dan Swasta 17% dengan tipe proyek; office 27%, public facilities 52%, commercial 19% dan residential 2%.