Cobisnis.com – Dalam masa transisi dari energi fosil menuju energi terbarukan, pemenuhan kebutuhan energi dinilai sangat berkaitan dengan hak asasi manusia dan keadilan. Permintaan energi masyarakat pun harus tetap dapat terpenuhi dan konsumsi energi per kapita juga perlu memperhatikan keadilan antar negara.
Demikian disampaikan Direktur Environment Institute Mahawan Karuniasa dalam Jakarta Energy Forum 2020 yang diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta, Senin 2 Maret 2020.
Menurut dia, transisi energi menuju energi terbarukan perlu berjalan secara inklusif yang melibatkan para pihak dan sejalan dengan pola pembangunan berkelanjutan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, kata dia, dalam transisi energi yang inklusif adalah pertama, keterbukaan data khususnya cadangan sumber daya alam energi fosil serta kesenjangannya dengan
konsumsi. Kedua, berkaitan dengan komitmen Indonesia dalam Kesepakatan Paris untuk perubahan iklim. “Sedangkan yang ketiga adalah terpenuhinya kebutuhan energi masyarakat,” ujarnya.
Mahawan, yang juga Ketua Jaringan Ahli Perubahan iklim dan Kehutanan Indonesia memberikan apresiasi kepada HIPMI yang membangun forum energi secara terbuka. Forum ini menghadirkan
pemerintah, kalangan legislatif, serta akademisi.
“Dalam forum maupun kegiatan berikutnya yang juga menjadi pilar masa depan Indonesia, HIPMI perlu melibatkan kelompok masyarakat, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM dan pemerhati energi dan lingkungan,” pungkas Mahawan.