Cobisnis.com – PT Bank Syariah Indonesia memulai debut di pasar modal ditandai dengan Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (opening bell ceremony) pada Kamis (4 Februari 2021) pagi.
Debut Bank Syariah Indonesia di pasar modal diikuti naiknya harga saham emiten berkode BRIS ini sebesar 0,73% dari harga pembukaan di level Rp2.750 menjadi Rp 2.770 per lembar ketika pasar dibuka.
Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan BUMN terbuka dan tercatat sebagai emiten di BEI dengan kode BRIS. Komposisi pemegang saham Bank Syariah Indonesia terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 50,95 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI)
24,91 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,29 persen, DPLK BRI – Saham Syariah 2
persen dan publik 4,4 persen.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Bank Syariah Indonesia bisa membawa kepastian soal adanya
keberpihakan dan kesetaraan untuk pelaku pasar yang percaya dengan industri finansial syariah di
Indonesia.
Kehadiran Bank Syariah Indonesia, kata Erick, sesuai dengan peta jalan Kementerian BUMN yang hendak menghadirkan lebih banyak lagi perusahaan negara berdaya saing global.
“Kita harus memastikan dengan adanya Bank Syariah Indonesia ada keberpihakan dan kesetaraan untuk market yang percaya dengan industri finansial syariah,” kata Menteri BUMN.
“Saya mengharapkan juga banyak perusahaan BUMN menjadi preference daripada global, karena persaingan sekarang sangat terbuka. Karena itu juga dalam transformasi di BUMN kami percaya untuk tiga tahun ke depan, saya bersama para Wamen, dan ini bagian dari transparansi, good corporate governance, kami akan melistingkan lebih banyak BUMN lagi, anaknya atau cucunya,” jelasnya.
Tumbuh Positif
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menambahkan, kehadiran Bank Syariah Indonesia yang tercatat di BEI dengan kode saham BRIS patut disambut baik. BRIS bisa menjadi pilihan investasi yang sangat menarik bagi investor, karena emiten ini termasuk satu dari sepuluh saham syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
BRIS menjadi salah satu emiten dengan kinerja saham terbaik sepanjang 2020 dengan kenaikan harga saham 582 persen dari Rp 330 menjadi Rp2.250 per lembarnya.
“Kehadiran Bank Syariah Indonesia tentunya memberikan harapan yang besar dalam mendorong kemajuan dan keuangan syariah nasional, termasuk penguatan aset dan kapitalisasi dalam industri pasar modal syariah,” kata Inarno.
Selama lima tahun terakhir pasar modal syariah indonesia tumbuh positif, di mana jumlah saham syariah meningkat signifikan 33 persen dari 318 saham syariah pada 2015 menjadi 426 saham per 22 Januari 2021, atau 60 persen dari saham tercatat di BEI dengan kapitalisasi Rp3,5 triliun atau 47,5 persen dari total kapitalisasi pasar saham BEI.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan, kehadiran
Bank Syariah Indonesia sudah lama dinanti karena selama ini pemahaman dan penggunaan produk keuangan syariah oleh masyarakat masih minim.
“Kami tadi sudah disampaikan bahwa bank syariah (Bank Syariah Indonesia) ada di peringkat ke 7 (bank terbesar di Indonesia), dan untuk itu tentunya masih banyak hal yang kita harus lakukan untuk menjadikan Bank Syariah Indonesia menjadi (salah satu dari) daftar bank 10 besar di dunia,” ujarnya.
Pilihan Menarik Bagi Investor
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan harga
saham BRIS pada saat initial public offering (IPO) sebesar Rp 510, sedangkan per 3 Februari 2021 harga
saham BRIS mencapai Rp 2.750 per lembar saham. Artinya, harga saham ini naik sekitar 5 kali lipat dibandingkan dengan posisi saat IPO.
Selain itu, market cap BRIS pada saat IPO sebesar Rp 4,96 triliun. Per 3 Februari 2021, market cap BRIS naik puluhan kali lipat mencapai Rp 112,84 triliun.
“Melihat kinerja saham BRIS yang positif di tengah pandemi, kami berharap BRIS dapat menjadi primadona di bursa. Dan ke depan BRIS bisa dapat masuk ke dalam Index IDX BUMN20. Selain itu, kami berharap kinerja ini semakin mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan keuangan
syariah lain untuk melantai di bursa,” jelas Hery.
Pada seremoni opening bell Kamis pagi harga saham BRIS dibuka naik menjadi Rp 2.770 per lembar saham.