JAKARTA, Cobisnis.com – PT Barito Pacific Tbk. (“Barito Pacific”, “BRPT” atau “Perseroan”) mengumumkan laporan keuangan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2021.
Agus Pangestu, Presiden Direktur Perseroan, menjelaskan, “Hasil kinerja keuangan selama 9M-2021 kami mencerminkan kinerja bisnis yang tangguh dari kedua anak perusahaan kami meskipun berada di tengah kondisi yang menantang dan dinamis akibat dari varian Delta COVID-19 yang berkembang yang menyebabkan perlambatan permintaan di China dan aturan lockdown daerah berkelanjutan di Indonesia.”
Selama sembilan bulan pertama tahun 2021, Barito Pacific berhasil mencatatkan Pendapatan Bersih Konsolidasi sebesar US$2.313 juta, naik 39% vs US$1.666 juta pada periode yang sama tahun lalu.
EBITDA sampai dengan September 2021 sebesar US$639 juta, naik 64% dari US$391 juta selama periode yang sama tahun 2020. Hal ini mendorong peningkatan Laba Bersih menjadi US$271 juta pada tahun 2021, atau naik 221% dari US$84 juta pada tahun 2020.
“Kami tetap disiplin dan terus mempertahankan posisi neraca yang kuat dengan rasio Hutang terhadap Modal yang membaik menjadi 41,1% dari 47,5% di tahun lalu serta rasio Hutang Bersih terhadap EBITDA menjadi 1,09x dari 3,81x pada September 2020 lalu,” jelas Agus.
Bisnis panas bumi kami (Star Energy) terus memberikan kinerja dan stabilitas yang memuaskan disamping secara signifikan meningkatkan jejak hijau dan upaya keberlanjutan kami, serta mempertahankan tingkat operasi yang optimal di ketiga aset untuk periode 9M 2021.
“Bisnis petrokimia kami, Chandra Asri, melaporkan hasil operasional dan keuangan yang solid untuk 9M-21 di tengah kondisi pasar dan periode yang menantang,” tambahnya
Pada bulan September 2021, Chandra Asri juga berhasil menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III, yang telah dipesan secara penuh oleh investor utama baru, Thai Oil. Setelah rights issue, posisi ekuitas Chandra Asri hampir mencapai US$3 miliar, dengan total liquidity pool sebesar US$2,2 miliar.
“Dengan selesainya tonggak utama ini, kami sekarang akan terus melangkah untuk mengambil Keputusan Investasi Akhir (FID) atas kompleks petrokimia kedua kami pada tahun 2022,” pungkas Agus.