Cobisnis.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto menegaskan, stok daging sapi saat ini tersedia untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kementerian Perdagangan menjamin permintaan daging sapi di pasar rakyat dapat terpenuhi.
“Saat ini stok daging sapi tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kemendag terus berupaya
menjaga stok agar masyarakat tetap memiliki akses ke daging sapi,” kata Suhanto usai mengunjungi gudang daging di Bekasi, Kamis (21 Januari 2021).
Terkait aksi mogok penjualan daging sapi di pasar rakyat se-Jadetabek karena terjadi kenaikan harga karkas di tingkat Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Suhanto mengatakan Kemendag telah berkoordinasi dengan APDI dan memperoleh informasi bahwa harga karkas di tingkat RPH mengalami penyesuaian sekitar 11,6—12,6 persen pada Januari 2021.
Kenaikan harga karkas di RPH saat ini dipicu oleh kenaikan harga sapi bakalan asal Australia selama satu semester terakhir. Pada bulan Juni 2020 masih berada di kisaran USD 2,8/kg berat hidup namun pada Januari 2021 menjadi USD 3,78/kg berat hidup.
Faktor utama penyebab kenaikan harga sapi bakalan di Australia diakibatkan adanya program repopulasi, pemenuhan permintaan konsumsi dalam negeri,
dan peningkatan permintaan dari negara lain terutama di tiga bulan terakhir di negara tersebut.
“Sebagai upaya menindaklanjuti mogok sebagian pedagang daging sapi di wilayah Jadetabek, dalam jangka
pendek Kemendag telah berkoordinasi dengan pemasok daging sapi dan APDI untuk memastikan kelancaran
distribusi pasokan dan ketersediaan daging di pasar di wilayah Jadetabek,” jelas Suhanto.
Kemendag juga telah bertemu dengan para importir sapi bakalan. Pemerintah mengimbau para importir untuk membantu menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga sapi bakalan sampai di RPH, dengan harga yang dapat menjamin agar pedagang daging sapi di pasar rakyat tetap dapat berjualan dengan keuntungan yang wajar.
“Dalam kondisi saat ini, Kementerian Perdagangan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan
berbagai pihak lainnya agar harga daging sapi di tingkat eceran masih dapat dijangkau oleh masyarakat dengan ketersediaan yang cukup. Selain itu, Pemerintah akan mempersiapkan strategi baru sebagai alternatif guna
memenuhi permintaan daging sapi,” ujar Suhanto.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengimbau masyarakat tidak khawatir akan terjadi kekurangan daging sapi dan kerbau di awal 2021. Ia sependapat dengan Kemendag bahwa stok daging yang ada saat ini cukup untuk kebutuhan masyarakat.
“Jadi kita tidak usah khawatir akan kekurangan. Dan jika kenaikan harga terjadi Kementan siap koordinasi dengan Kemendag untuk mengontrolnya,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan resminya, Kamis (21 Januari 2021).
Untuk memenuhi kekurangan daging tahun ini, pemerintah berencana melakukan impor sapi bakalan sebanyak 502.000 ekor setara daging 112.503 ton, impor daging sapi sebesar 85.500 ton, serta impor daging sapi Brasil dan daging kerbau India dalam keadaan tertentu sebesar 100.000 ton.
Stok di akhir tahun 2021 diperkirakan sebesar 58.725 ton diharapkan juga mampu memenuhi kebutuhan bulan Januari 2022.