Cobisnis.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengklaim program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berhasil hingga akhir 2020. Sejumlah indikator dikemukakan Menko Airlangga untuk melihat keberhasilan program PEN, mulai dari aspek penguatan nilai tukar Rupiah, kondisi pasar modal Indonesia yang dianggap lebih baik dibanding sebelum pandemi Covid-19.
“Kita melihat IHSG sudah kembali ke pre-covid level. Dimana kalau di Januari lalu (IHSG) berada di sekitar level 5.400, di akhir tahun ini sudah tembus di 6.100,” kata Airlangga dalam konferensi video virtual, Selasa (22 Desember 2020)
Indikator lainnya adalah harga komoditas di Indonesia yang kembali membaik, seperti kelapa sawit (crude palm oil) yang saat ini ditopang dengan program B30, yang merupakan bagian dari strategi pemerintah mendorong perekonomian di Sumatera dan Kalimantan.
Selain itu, aspek pemulihan di sektor manufaktur rata-rata juga sudah kembali di atas level 50 meski kondisi perekonomian global masih belum bisa mengendalikan pandemi.
“Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia sudah berada di level 50,6,” ujarnya.
Kemudian pertumbuhan ekonomi nasional juga dianggap membaik, meskipun pada kuartal ketiga terkontraksi 3,49%. Namun, secara kuartal ke kuartal, sudah positif 5,05%. Hal itu, kata dia, tentunya harus didorong dengan upaya spending pemerintah dan pemulihan di sektor indirect, investasi, dan capital inflow di pasar modal.
“Maka di akhir tahun kita akan melihat range pertumbuhan lebih baik antara -2% sampai 0,6%,” jelas Airlangga.