JAKARTA,Cobisnis.com – Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR bersama dengan Tim Pemantauan dan Evaluasi Proyek Strategis (TPE-PSN) melaksanakan peninjauan lapangan ke beberapa proyek strategis nasional, yaitu rumah susun (rusun) yang sedang di bangun.
TPE-PSN sendiri merupakan tim khusus yang dibentuk Kementerian PUPR untuk mendorong mekanisme percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur. Secara aktif, TPE-PSN memberikan laporan langsung kepada Menteri dan Direktur Jenderal (Dirjen) di Kementerian PUPR.
Peninjauan yang berlangsung selama 2 hari, 19-20 Juli 2022 ini akan meninjau beberapa proyek strategis yang sedang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, yakni rusun Mahkamah Agung (MA), rusun Kemensos, rusun Badan Narkotika Nasional (BNN) dan rusun Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN).
Kunjungan ini sendiri dilakukan langsung oleh anggota TPE-PSN, Hardi Simamora dan Guratno Hartono; Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan PUPR, Edward Abdurrahman; Kepala BP2P Jawa 1, Firsta Ismet; Kasubdit Wilayah II Direktorat Rumah Susun Kementerian PUPR, Noviza Temenggung dan Kepala Satker PP DKI Jakarta, Ridwan Dibya.
Dari peninjauan, terlihat progres pembangunan rusun MA sudah mencapai 91 persen dan diharapkan sudah bisa dihuni pada akhir tahun 2022. Rusun MA ini nantinya akan digunakan untuk rumah dinas pegawai MA sehingga mereka tidak perlu menyewa tempat tinggal lagi.
“Untuk rusun MA ini, ada 69 unit dan 3 tipe serta dilengkapi dengan meubelair dan tersedia fasilitas umum yang sudah lengkap. Harapannya, pegawai di MA akan nyaman menempati rusun yang dibangun oleh BP2P Jawa 1 dan Satker PP DKI Jakarta ini,“ kata Anggota TPE-PSN, Hardi Simamora, Selasa (19/7/2022).
Sedangkan untuk rusun Kemensos, progres pembangunannya sudah selesai dan tinggal dilakukan serah terima kepada pihak Kemensos. Sama seperti rusun MA, rusun Kemensos juga dibangun oleh BP2P Jawa 1 dan Satker PP DKI Jakarta dan merupakan sinergi keberlanjutan antara Kementerian PUPR dengan Kemensos untuk mewujudkan hunian yang nyaman, ramah lingkungan dan asri.
Rusun ini sendiri merupakan tempat tinggal sementara yang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu dengan kategori Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) seperti pemulung, gelandangan, pengemis, manusia gerobak, lanjut usia terlantar serta masalah sosial lainnya.
“Khusus rusun Kemensos, harus ada edukasi untuk para calon penghuninya karena masuk kategori PPKS. Jadi kita menekankan edukasi terkait lingkungan yang memperhatikan aspek ekonomi & sosial agar mereka merasa nyaman dan paham mengenai pentingnya lingkungan hunian yang bersih dan nyaman,” ujar Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan PUPR, Edward Abdurrahman
Nantinya edukasi itu akan berupa pembinaan dan penyuluhan, mulai dari etika tinggal di rusun, etika menjaga dan memelihara lingkungan rusun, pelatihan serta pemberdayaan sehingga setelah keluar dari rusun para penghuni akan siap terjun ke dunia kerja.
Selain mengunjungi rusun MA dan Kemensos, tim peninjau juga melakukan pemantauan pembangunan rusun BSSN dan rusun BNN yang sudah selesai tahap pembangunannya. Untuk rusun BNN, hasil temuan anggota TPE-PSN, masih perlu action plan mengenai penjelasan tahap finalisasi pekerjaan agar bisa selesai di Agustus 2022.
Perwakilan BNN, Aries, mengatakan sangat berterima kasih kepada Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, BP2P Jawa 1 dan Satker DKI Jakarta atas pembangunan rusun BNN. Menurut Aries, setelah selesai rusun BNN ini nantinya akan digunakan untuk tim operasional atau pegawai BNN yang selama ini masih banyak tinggal di kawasan yang lokasinya jauh dari kantor atau di luar kota.
Sedangkan untuk rusun BSSN, saat ini sudah selesai pembangunannya dan sudah dilakukan serah terima pengelolaannya. Langkah terakhir persiapan hunian Rusun BSSN adalah penyediaan meubelair, rencananya akan selesai di akhir Agustus dan Rusun siap untuk dihuni. Hunian vertikal yang diserahterima ini terdiri dari 1 tower, 3 lantai dengan tipe 24 yang terdiri dari 50 unit. Dari 50 unit itu, ada 48 unit standar dan 2 unit untuk difabel.
“Rusun BSSN nantinya akan ditempati oleh pegawai atau ASN BSSN. Rusun ini pembangunannya sangat berkualitas dan layak huni. Ini akan membantu ASN BSSN untuk dapat beristirahat dengan nyaman dan akan menciptakan suasana yang produktif,” ujar anggota TPE-PSN, Guratno Hartono.