Cobisnis.com – Hasil studi secara in vitro (studi dalam lingkungan terkendali di luar organisme hidup) membuktikan Pepsodent Active Defense Mouthwash dengan teknologi Cetylpyridinium Chloride (CPC) efektif mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% dengan waktu kontak 30 detik.
Hasil uji awal menunjukkan bahwa penggunaan mouthwash dengan teknologi CPC berpotensi memiliki peran penting untuk melengkapi anjuran 3M sebagai langkah pencegahan untuk membantu mengurangi transmisi Covid-19, saat digunakan sesuai dengan aturan pada kemasan.
CPC juga dikenal efektif mengatasi berbagai penyakit dan masalah mulut lain dengan sifat anti virusnya.
Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation mengatakan studi awal perusahaan menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan.
“Teknologi CPC yang kami gunakan telah dikenal oleh industri perawatan gigi dan mulut karena kemampuannya dalam mengurangi bakteri, mencegah plak gigi dan peradangan gusi tanpa mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam rongga mulut,” kata Drg. Ratu Mirah dalam diskusi virtual membahas teknologi CPC, Selasa (8 Desember 2020).
Inovasi Pepsodent semakin relevan di masa pandemi mengingat total kasus positif Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 550.000, dengan angka kematian tertinggi di Asia Tenggara, yaitu lebih dari 17.500 orang.
Drg. Mirah menerangkan bahwa mengurangi jumlah virus di mulut dapat membantu mengurangi penularan. Berbagai temuan menunjukkan mouthwash berpotensi menjadi tambahan penting untuk tindakan perlindungan sehari-hari, seperti mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik, dan mengenakan masker.
drg. Tritarayati, SH, MHKes. selaku Ketua Komite Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan RI mengatakan saat ini masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai risiko penularan Covid-19. Menurut dia, selain di saluran pernafasan, banyak riset menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 juga terdapat di rongga mulut orang yang terinfeksi, terutama di air liur.
“Hal ini harus kita waspadai karena di dalam 1 ml air liur terdapat lebih dari 1 juta partikel virus. Sementara, data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa lebih dari 50% penyebaran virus SARS-CoV-2 berasal dari kasus konfirmasi tanpa gejala yang berada di sekitar kita,” ujar drg. Tritarayati.
Sebelumnya, Unilever juga telah mempublikasikan hasil penelitian tentang efek mouthwash yang mengandung CPC pada pengganti virus corona di platform riset biologi Biorxiv. Penelitian itu memperlihatkan bahwa Pepsodent Active Defense Mouthwash yang mengandung 0,07% CPC bekerja efektif mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% dengan menargetkan dan menghancurkan selubung lipid dari virus tersebut.
Dalam studi yang membandingkan produk ini dengan produk mouthwash yang mengandung etanol, campuran enzim, dan zinc sulfat ini, terbukti bahwa hanya teknologi CPC yang menunjukkan hasil yang konsisten dan positif.
Studi awal ini kemudian menginspirasi Pepsodent mendonasikan 50.000 produk Pepsodent Active Defense kepada para tenaga kesehatan. Donasi diberikan ke RS rujukan di wilayah Jabodetabek dan Wisma Atlet Kemayoran bekerja sama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) dalam menyalurkannya.














