JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendatangi ke rumah duka Faisal Basri, adapun saat mengenang sosok Ekonom senior tersebut terlihat berlinang air mata bendahara negara.
Sri Mulyani menyampaikan sosok Faisal Basri merupakan kawan akrabnya sejak di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) dimana almarhum masuk tiga tahun lebih awal dibandingkan dirinya.
“Saya sama Bang Faisal itu kenal banget, teman, karena beliau tiga tahun di atas saya di FEUI. Beliau menjadi asisten dosen, saya kemudian masuk LPEM bersama-sama, terus dekat angkatannya sesudah kembali kami dari sekolah. Beliau menjadi kepala LPEM saya menjadi kepala pendidikan waktu itu, jadi kita team worknya banyak sekali, sama Pak Faisal very long friendship ya dan cukup baik,”ujarnya dengan suara yang bergetar, di rumah duka, Kamis, 5 September.
Menurut Sri Mulyani Faisal Basri adalah sosok ekonom yang memiliki niat baik untuk membangun Indonesia dan kecintaannya kepada bangsa dan negara turut mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah dari luar.
“Saya kenal Bang Faisal itu punya passion dan kecintaan sama Indonesia luar biasa. Beliau juga ingin terus melihat Indonesia dikelola dengan baik, dan oleh karena itu selalu menyampaikan pandangan-pandangan yang tujuannya adalah untuk perbaikan,” ujarnya.
Sri Mulyani bercerita selama dirinya menjadi menteri sering mendengar pandangan Faisal Basri dan sehingga selalu memiliki pandangan lainnya untuk dapat melihat suatu isu atau masalah sehingga mampu dan mengantisipasi hal tersebut.
Adapun, Bendahara Negara terlihat menahan air matanya saat mengenang sosok Faisal Basri hal tersebut terlihat ketika dirinya menceritakan kedekatannya dengan keluarga Faisal Basri dan Ia merasakan sangat kehilangan atas kepergian beliau.
“Saya sama keluarganya, sama istri dan anak-anaknya juga dekat. Jadi kehilangan, saya sangat kehilangan seorang teman yang sangat baik, beliau,” terangnya.
Menurut Sri Mulyani Faisal Basri memiliki jasa yang luar biasa dalam menjaga tata kelola di Kementerian Keuangan seperti saat berperan sebagai tim ahli di Satgas Tindak Pidana Pencucian Uang di Kemenko Polhukam pada masa kepemimpinan Mahfud MD.
“Beliau banyak beri masukan ke kita, jadi sangat-sangat kami hargai, sangat buat kami bagus dan merupakan pengingat yang baik, membantu mengurus negara untuk terus memperingatkan terutama bagi staf-staf kita, selalu ada yang mengamati mengkritisi dan melihat secara detail dan teliti buat saya secara personal itu sangat membantu,” jelasnya.
Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan Indonesia membutuhkan sosok-sosok yang dapat menggantikan Faisal Basri sebagai ekonom yang kritis dimana tindakannya untuk membuat Indonesia jadi lebih baik.
“Dari setiap negara setiap mengurus perekonomian masyarakat yang begitu besar seperti Indonesia dan selalu perlu adanya check and balance, saya rasa pandangan pandangan Bang Faisal memberikan penyeimbang bagi kita semuanya dan pengingat. Saya rasa saya sangat memahami niat beliau sangat-sangat tulus dan out of his love tentang Indonesia. Jadi kita tahu agendanya dia adalah satu, lihat Indonesia baik,” tuturnya.
Sri Mulyani menyampaikan sosok Faisal Basri merupakan tokoh yang memiliki semangat dan kecintaan besar bagi Indonesia dan kritikannya selalu bertujuan untuk perbaikan Indonesia ke depannya.
“Waktu saya menjadi Menteri saya sering mendengar pandangan beliau dan tentu saja itu menjadi salah satu yang sangat penting bagi kita untuk selalu memperbaiki policy, regulasi, cara melihat isu atau masalah,” ucapnya.