JAKARTA, Cobisnis.com – Stadion terbesar di Indonesia yang bernama Jakarta International Stadium (JIS) kini menjadi ikon baru Jakarta, yang mencerminkan modernisasi dan kolaborasi. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN pun siap memasok listrik sebesar 5.540.000 volt ampere (VA) atau setara 5,54 megavolt ampere (MVA) untuk stadion yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) Doddy B. Pangaribuan mengatakan, untuk mengalirkan listrik ke JIS, PLN bersama dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membangun gardu distribusi khusus.
“Dengan berdirinya gardu ini, maka ikon baru Ibu Kota ini sudah dapat beroperasi dengan optimal,” kata Doddy, dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Januari.
Menurut Doddy, PLN sangat mendukung setiap pembangunan di Jakarta, termasuk JIS, dengan pasokan listrik yang cukup dan andal. Selain itu, PLN dan Jakpro sudah menjalin hubungan dengan baik, sehingga dalam proses koordinasi kelistrikan semuanya berjalan dengan lancar.
“Koordinasi PLN dan Jakpro itu dimulai dari masa perencanaan sampai energize. Bahkan kami juga terlibat dalam setiap uji coba yang diadakan oleh JIS seperti uji coba lampu maupun sound system,” tuturnya.
Untuk kelistrikan selama masa konstruksi, JIS menggunakan listrik sementara dari PLN sebesar 1.400.000 VA sejak tahun 2019 sampai akhir Desember 2021. Listrik sementara merupakan layanan dari PLN kepada non pelanggan yang membutuhkan listrik atau kepada pelanggan yang membutuhkan tambahan listrik dalam periode waktu tertentu.
“Terima kasih kepada JIS yang sudah menggunakan listrik PLN selama masa konstruksi, ini artinya pembangunan JIS lebih ramah lingkungan bebas polusi udara dan suara jika dibandingkan menggunakan generator set,” katanya.
Mendapatkan sertifikat Greenship Platinum, Doddy mengatakan, PLN juga siap menyediakan Renewable Energy Certificate (REC) untuk stadion berkapasitas 82 ribu penonton ini. REC merupakan instrumen yang merepresentasikan atribut energi baru terbarukan (EBT) dari setiap Mega Watt hours (MWh) listrik yang diproduksi oleh pembangkit EBT PLN.
Dengan menggunakan REC, sambung Doddy, maka JIS dapat membuktikan bahwa energi yang mereka gunakan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA.
Doddy mengatakan PLN juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang membutuhkan listrik untuk keperluan pemasangan baru, penambahan daya, maupun pemasangan sementara. Hingga saat ini cadangan daya listrik di Jakarta yaitu 29 persen dari kapasitas pasokan listrik Jakarta dan sekitarnya.
“Kami sangat mendukung pembangunan JIS tentunya sesuai dengan kapasitas kami sebagai penyedia listrik yaitu memberikan suplai pasokan listrik yang cukup dan tentunya kami siap juga menjaga keandalannya,” jelasnya.