JAKARTA, Cobisnis.com – Dalam rangka memperluas pemanfaatan gas bumi, PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), menggandeng empat kawasan industri di wilayah Jawa Timur.
PGN menandatangani memorandum of understanding (MoU) dan head of agreement (HOA) kerja sama bisnis gas bumi, penyediaan pasokan, dan infrastruktur gas bumi untuk kawasan industri di Jawa Timur, dilansir Antara, Kamis, 27 Januari.
Empat kawasan industri itu adalah PT Kawasan Industri Gresik untuk Kawasan Industri Tuban; PT Jakamitra Indonesia, yang wilayah kerjanya di Lamongan; PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), yang wilayah kerjanya mencakup Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan; serta PT Kawasan Industri Maspion.
Penandatanganan perjanjian dilaksanakan Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto, Direktur Utama Kawasan Industri Gresik Setyo Nugroho Haribowo, Direktur Pemasaran dan Pengembangan SIER Silvester Budi Agung, Direktur Utama Maspion Alim Markus, dan Direktur Utama Jakamitra Indonesia Imam Utomo.
Haryo mengatakan, perjanjian ini bertujuan untuk mengkaji potensi kerja sama bisnis gas bumi dan rencana penyediaan beserta turunannya baik gas pipa, gas terkompresi (CNG), ataupun gas alam cair (LNG) sebagai pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan energi penyewa yang berada di dalam kawasan industri.
“Beberapa fungsi yang bisa dikolaborasikan, kita terbuka (bagi kawasan industri) untuk ikut masuk dalam layanan bisnis gas bumi, sehingga kolaborasi dengan kawasan industri bisa sebagai strategic partner dan dapat berkontribusi menambahkan layanan yang lebih baik,” katanya.
Ia menambahkan potensi pasar di wilayah Jawa Timur masih dapat berkembang lagi. Menurut dia, dari kerja sama dengan empat kawasan industri tersebut berpotensi meningkatkan volume gas bumi sebesar 5-7 BBTUD dan penambahan pengelolaan infrastruktur gas bumi sekitar 30 km.
“PGN optimistis dengan infrastruktur yang terintegrasi dapat mempercepat akses gas bumi yang andal di Jawa Timur. Sinergi dengan KIG, Jakamitra, Maspion, maupun SIER akan semakin memacu upaya realisasi pemakaian energi bersih serta akses gas bumi yang merata, ramah lingkungan, dan tentunya membuktikan gas bumi sebagai solusi di masa transisi energi saat ini,” ujar Haryo.