Cobisnis.com – Kinerja yang positif dan baik terus diperlihatkan Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo.
Mentan Syahrul dinilai mampu membuat terobosan yang cerdas, terutama dalam mengeluarkan kebijakan data dan pengembang pertanian ke depan.
Pengamat Pertanian yang juga Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Entang Sastraatmaja mengatakan, Mentan Syahrul sudah membuktikan diri sebagai birokrat berpengalaman, karena terbukti membawa sektor pertanian mampu berkembang secara baik. Terlebih, ekspor pertanian terus memperlihatkan kinerja yang positif.
“Meski baru enam bulan, tetapi ia sudah paham betul akar permasalahan pertanian Indonesia. Saya kira ini adalah sebuah prestasi yang sangat bagus untuk dicatat,” kata Entang, Kamis 5 Maret 2020.
Entang mengatakan, kelihaian Syahrul bisa dibaca melalui upaya penguatan dan keberpihakannya pada penyuluh pertanian dengan membangun kelembagaan Kostratani dan pusat data Agriculture War Room (AWR).
Selain itu, Syahrul juga sangat konsen pada tumbuh kembangnya generasi petani dengan membuat program Petani Masuk Sekolah (PMS).
“Spirit Kostratani sangat bagus sekali dan mengedepankan pendekatan teknokratik, partisipatif, atas-bawah dan implementatif melalui rumusan kebijakan dan strategis serta program yang jauh lebih baik,” katanya.
“Adapun terkait program PMS dan AWR saya melihatnya sudah cukup memadai. Hanya saja, ke depam harus dilakukan komitmen dan konsisten dalam menjalankannya,” tambahnya.
Oleh karena itu, Entang berharap tugas Mentan mampu ditunjang dengan baik oleh seluruh jajaran Dirjen dan bawahannya. Mereka diharapkan mampu mengikuti irama dan semangat proresif kecerdasan Mentan Syahrul.
“Untuk itu, para eselon satunya perlu kerja keras agar bisa mengimbangi terobosan bagus dari Syahrul,” katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Ujang Paman Ismail mengatakan, saat ini sektor pertanian memiliki harapan baru karena ada berbagai kebijakan dan program terobosan yang berkualitas.
Menurut Ujang, Kementan di bawah arahan Syahrul dinilai mampu meningkatkan produksi pertanian dan mengatasi persoalan regenerasi petani.
“Sudah selayaknya pertanian ini diperkenalkan ke semua orang, bukan hanya petani, tetapi sekolah menengah kejuruan bidang pertanian atau akademi pertanian atau fakultas laon di berbagai Universitas,” katanya.
Untuk itu, Ujang mendorong sektor pertanian masuk ke kantong-kantong penduduk kota (urban farming), agar memudahkan pelajar dan mahasiswa. Dengan pola ini, Ujang mengaku optimistis pertanian Indonesia bisa berkembang lebih cepat.
“Pertanian yang menggunakan teknologi modern lebih mudah diterima milenial. Saya sangat optimistis melihat perkembangan sekarang yang sangat meningkat,” pungkasnya.