Cobisnis.com – Emiten perbankan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) cetak laba bersih Rp1,12 triliun pada kuartal III-2020 atau naik 39,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp801 miliar.
Tercatat laba bersih BTN ditopang oleh penurunan beban bunga dan efisiensi. Beban bunga BTN tercatat turun 3,49 persen menjadi Rp11,95 triliun pada kuartal III 2020.
Menurut keterangan perseroan, Kamis (23/10/2020), Direktur Utama BTN, Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan bahwa berbagai strategi perseroan mulai menunjukkan hasil positif. Sebelumnya, BTN memperkuat kualitas aset, likuiditas, permodalan, bisnis, hingga langkah efisiensi.
“Di tengah tekanan akibat pandemi, kenaikan laba bersih BTN menjadi bukti strategi yang kami lakukan berada pada jalur yang tepat. Hingga akhir tahun nanti, kami optimistis target laba bersih akan tercapai,” ujarnya saat paparan kinerja, di Jakarta.
Sementara itu, diungkapkan perseroan bahwa penurunan beban bunga ditopang dengan aksi korporasi terkait pemangkasan dana mahal, upaya tersebut nyatanya berhasil menekan biaya dana atau Cost of Fund (CoF) hingga 70 basis poin (bps) sejak akhir 2019.
Sejatinya strategi efisiensi yang dilakukan BTN juga menekan angka Cost to Income Ratio (CIR). Pada September 2020, CIR BTN turun 141 bps dari 57,13 persen pada September 2019 menjadi 55,72 persen.
BTN juga mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 18,66 persen dari Rp230,35 triliun per kuartal III-2019 menjadi Rp273,33 triliun di periode yang sama tahun ini. Kenaikan DPK ikut menekan Loan to Deposit Ratio (LDR) ke level 93,26 persen di kuartal III 2020.
Sedangkan peningkatan permodalan perseroan. Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan tercatat sebesar 18,95 persen pada September 2020, naik dari 16,88 persen pada bulan yang sama tahun lalu.