Cobisnis.com – Perusahaan teknologi karya anak bangsa, Gojek dan Halodoc meresmikan kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meluncurkan inovasi layanan telemedicine Check Covid-19.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan di Jakarta pada hari ini, Senin 23 Maret 2020 ini, bertujuan membantu penanganan Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
Dalam kolaborasi tersebut, Gojek dan Halodoc akan membantu Kemenkes untuk memanfaatkan teknologi kedua startup anak bangsa tersebut untuk pencegahan dan penanganan, pemanfaatan infrastruktur dan sumber daya serta penyediaan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang langkah meminimalisir penyebaran Covid-19.
Lebih dari 20.000 dokter berlisensi dan berpengalaman di dalam ekosistem Halodoc akan mendukung layanan konsultasi online (telemedik) Check Covid-19. Layanan yang telah diluncurkan pada 13 Maret ini, mendapat antusiasme yang luar biasa dari masyarakat dan sudah diakses 2 juta pengguna.
Layanan telemedik Check Covid-19 dari Halodoc tersedia dalam bentuk shuffle card di aplikasi Gojek. Jutaan pengguna aplikasi Gojek bisa memilih shuffle card Check Covid-19 tersebut di tampilan aplikasi Gojek, dan pengguna akan langsung diarahkan ke layanan Check COVID-19 di aplikasi Halodoc.
Pengguna kemudian bisa memanfaatkan Check Covid-19 di aplikasi Halodoc, untuk berkonsultasi mengenai gejala kesehatan yang sedang dialami dan melakukan “self-assessment” atau pemeriksaaan sendiri terkait Covid-19.
Apabila ada dugaan menderita COVID-19, dokter dari Halodoc akan berupaya melakukan penanganan dengan meminta pengguna tetap di rumah, menerapkan isolasi di rumah dan obat yang diresepkan akan diantar Gojek ke rumah pengguna.
Ini supaya penyebaran penyakit bisa diminimalisir. Bila membutuhkan penanganan dan tindakan lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Mitra dokter Halodoc telah mendapatkan pelatihan dan memiliki pengetahuan yang memadai sesuai anjuran Pemerintah dan WHO mengenai COVID-19, supaya bisa memberikan konsultasi yang tepat.
Halodoc telah menyiagakan lebih banyak dokter sehingga masyarakat bisa berkonsultasi secara gratis saat ini kepada dokter di kategori Covid-19 kapanpun dan dimanapun.
Inovasi telemedicine ini didesain untuk memperkuat upaya Pemerintah menangani pandemi COVID-19. Berdasar data World Health Organization, sekitar 80% pasien Covid-19 di dunia hanya mengalami gejala ringan, dan bisa sembuh dengan perawatan di rumah tanpa perlu dirawat di rumah sakit.
Layanan telemedicine membantu pemerintah untuk fokus dalam menangani pasien COVID-19 yang berada di kategori risiko tinggi atau berada dalam kondisi menengah-parah.