Cobisnis.com – Dirjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kemendagri, Nata Irawan, melakukan sosialisasi Petunjuk Teknis (Juknis) Program Pertashop atau SPBU mini yang merupakan kerja sama PT. Pertamina (Persero) dengan Kemendagri.
Sosialisasi Juknis, kata Nata, memiliki visi Indonesia membangun, terfokus kepada Pemerintahan Desa yang merupakan garda terdepan serta dapat menyentuh langsung kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kawasan pedesaan harus dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan kawasan perkotaan tanpa mengurangi kearifan lokal yang telah tumbuh dan berkembang secara alami, mengakui adanya hak asal-usul atau rekognisi dan kewenangan berskala lokal desa atau subsidiaritas,” ujar Natta Irawan di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (27/10/2020).
Pertashop, ujar Nata, menjadi peluang bagi setiap desa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara mandiri, sesuai kebutuhan masing-masing dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kerja program Pertashop di Desa tidak hanya mendekatkan layanan BBM kepada masyarakat, tetapi juga menumbuhkembangkan potensi Desa, mengembangkan UMKM.
“Dan, mendorong tumbuhnya inovasi Desa melalui kemitraan yang dapat berperan dalam meningkatkan kapasitas pemerintahan Desa,” ujar Nata.
Kerja sama ini terus menunjukkan perkembangan memasuki triwulan keempat. Saat ini, walaupun masih dalam masa pandemi Covid-19, tercatat 753 outlet sudah siap beroperasi sampai Oktober 2020.
“Target pembangunan outlet sampai akhir tahun 2020 sebanyak 4.558,” tegas Nata.
Outlet tersebar di lokasi daerah berkembang sebanyak 2.626 serta 1.932 outlet terdapat di daerah dengan potensi permintaan (demand) tinggi yaitu DKI Jakarta dan Surabaya.
“Adapun status akses outlet Pertashop yang dapat diakses langsung oleh mobil tangki penyalur sebanyak 2.857, serta 1.701 masih terkendala akses.”
Pertamina juga telah merencanakan pengembangan Pertashop tahun 2021-2024 sebanyak 40.000 Outlet dengan target Outlet 10.000 pertahun. Lokasinya tersebar di Pulau Jawa dan Bali 6.830 outlet, untuk di luar Pulau Jawa dan Bali 3.170 outlet.
Pertamina juga mengembangkan alat angkut 1000 liter dengan mobil Colt Diesel untuk menjangkau kendala akses di daerah potensial. Alternatif kedua lewat pemberian bantuan dukungan akses kepada desa potensial atau desa binaan yang direkomendasikan Kemendagri.
“Tidak menutup kemungkinan dari 3827 Kecamatan yang belum memiliki Lembaga Penyalur Pertamina yang dimungkinkan dapat menjadi etalase Pertashop,” kata Nata.
Kemendagri meminta komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota agar dapat memberikan pelayanan terbaik. Termasuk mendukung percepatan perizinan yang diperlukan untuk pelaksanaan program kerja sama Pertashop di Desa dengan sebaik-baiknya.