Cobisnis.com – Kementerian Perdagangan menggelar lokakarya bertajuk “Improving Trade Analysis Capacity” secara daring pada 16-27 November 2020 untuk meningkatkan kemampuan analitik pelaku usaha.
Lokakarya diikuti 61 peserta dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dewan Atsiri Indonesia, dan Swiss Import Promotion Programme (SIPPO) yang menangani perdagangan internasional, statistik, promosi perdagangan, dan perumusan kebijakan perdagangan.
Kemampuan analisis data sangat penting gun melihat dan memanfaatkan peluang pasar ekspor. Dengan kemampuan analitik yang baik, para pelaku usaha dapat menyaring dan memprioritaskan pasar ekspor dengan lebih baik serta dapat mengidentifikasi
peluang ekspor baru.
“Ketersediaan data perlu didukung kemampuan menganalisis data. Hal ini menjadi kunci untuk menembus pasar ekspor ke negara lain,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kasan,
Lokakarya melatih para peserta sekaligus belajar menggunakan alat (tools) analisis pasar yang dikembangkan International Trade Center (ITC) seperti Trade Map, Market Access Map, Export Potential Map, serta Sustainability Map. Alat analisis tersebut dapat diakses tanpa biaya melalui marketanalysis.intracen.org.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan, mengatakan data merupakan hal yang penting dan paling berharga dalam pengambilan keputusan dan melihat peluang ekspor ke pasar tertentu.
“Peserta diharapkan mampu melakukan analisis data, statistik perdagangan, investasi asing, bahkan tarif bea cukai,
peraturan akses pasar, serta standar yang diperlukan bagi produk Indonesia untuk diekspor dengan berbagai alat dari ITC secara lebih jelas, tajam, dan efisien,” jelas Marolop.
ITC adalah pusat penerus informasi perdagangan internasional yang bertujuan untuk membantu pelaku usaha di seluruh dunia dalam mengembangkan ekspor. ITC didirikan pada 1964 sebagai badan gabungan antara World Trade Organization (WTO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Lebih dari 100 juta pengguna dari 224 negara dan wilayah telah mendaftar ITC dengan mengakses
marketanalysis.intracen.org.