Cobisnis.com – Sebanyak 800 rekening efek terkena blokir. Perintah pemblokiran diamanatkan langsung Kejaksaan Agung (Kejagung), demi mempermudah penelusuran kasus korupsi besar di “tubuh” Jiwasraya.
Semua rekening efek yang diblokir diperoleh dari 137 perusahaan. Kebanyakan mereka yang terkena blokir tidak mengetahui duduk perkara yang sedang terjadi.
Menurut Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung Febrie Adriansyah, semua rekening yang telah diblokir akan dipisahkan. Itu dilakukan untuk mempermudah penelusuran kasus korupsi di Jiwasraya.
“Yang diblokir pasti ada dasar keterkaitan. Tapi di dalam itu ada beberapa rekening yang banyak yang diblokir. Nah ini yang harus dipisahkan satu per satu, mana transaksi yang terkait langsung ditindak pidana atau yang tidak terkait tindak pidana,” ungkap Febrie di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Febrie menyatakan, semua rekening saham yang telah diblokir itu didasari atas adanya keterkaitan saat terjadi investasi dari Jiwasraya ke beberapa saham maupun reksa dana.
Namun yang jelas, pemblokiran yang dilakukan itu sangat teknis, agar proses penyelidikan kasus korupsi di Jiwasraya bisa terbuka terang.
“Tapi ini karena pemblokiran sangat teknis yang diblokir itu sifatnya single investor identification (SID), sehingga melibatkan beberapa rekening yang harus diurut satu per satu,” jelas dia.
Sementara itu, Pakar Asuransi Hotbonar Sinaga menilai, pemblokiran rekening dari beberapa perusahaan sekuritas dan asuransi akan memiliki dampak yang serius. Pemblokiran juga akan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Maka dari itu, kata Hotbonar, pemerintah harus menyikapi masalah tersebut dengan serius, agar bisa menghindari semua dampak buruk yang bisa saja terjadi.
“Nasabah kalau terus didiamkan terlalu lama kan kasihan juga. Hal ini juga akan memicu risiko sistemik,” ucap Hotbonar.
Hotbonar mengatakan, Kejagung seharusnya sudah bisa membuka rekening nasabah yang tidak ada sangkut-pautnya dengan kasus besar yang saat ini sedang terjadi.
“Jadi perusahaan sekuritas dan asuransi harus segara berdiskusi dengan OJK mengenai langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan,” jelas dia.
Sebagaimana diketahui, Kejagung memerintahkan agar 800 rekening efek diblokir terkait penyidikan kasus Jiwasraya. Pemblokiran tersebut kemudian dibahas bersama dalam Rapat antara Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) dengan Anggota Bursa pada Kamis, 23 Januari 2020.
Namun dalam rapat tersebut dibahas sekitar 1.000 sub rekening efek yang sudah diblokir, dari sebanyak 60 Single Investor Identification (SID).