Cobisnis.com – Emiten transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) masih mencatat rugi bersih di kuartal III-2020. Hal ini karena dampak Corona atau Covid-19 yang menyerang operasional perseroan.
Dilansir Okezone, Selasa (27/10/2020), Blue Bird mencatat rugi bersih Rp157,95 miliar atau minus 10,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp229,76 miliar.
Sepanjang Januari hingga September 2020, pendapatan bersih Blue Bird pun Rp1,55 triliun. Besaran tersebut turun 47,5% dari Rp2,96 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Selama kuartal III-2020, Perseroan juga berhasil membukukan kenaikan pendapatan yang signifikan sebesar 51% dibandingkan kuartal II-2020. Tercatat pendapatan bersih kuartal III-2020 naik 51% ke Rp401,55 miliar dibandingkan Rp265,86 miliar di kuartal II-2020.
Diungkapkan Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Noni Purnomo, dengan kinerja yang berhasil dicapai pada kuartal III-2020 ini, perseroan telah berhasil melewati situasi terburuk. Hal ini membuat pihaknya lebih optimistis dalam menatap proyeksi di masa yang akan datang.
“Peningkatan pendapatan yang berhasil kami raih pada masa pandemi dan PSBB menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari para pelanggan terhadap layanan Bluebird, dimana kami senantiasa menjaga dan terus meningkatkan layanan sebagai penyedia jasa transportasi yang aman, nyaman, dan terpercaya,” ujarnya.
Adapun kenaikan pendapatan Perseroan diiringi dengan cost management yang lebih baik terbukti dengan gross profit margin di kuartal III-2020 sebesar 12,1% dibandingkan kuartal II sebesar minus 0,5%. EBITDA Perseroan di kuartal III juga naik tajam dari sebelumnya Rp7,5 miliar di kuartal II-2020 menjadi Rp69,1 miliar di kuartal III-2020.
Performa perseroan di kuartal III ini merupakan pembuktian bahwa Perseroan berada dalam trajektori recovery yang solid, meskipun di September Jakarta sempat kembali memberlakukan PSBB ketat.
Salah satu kunci keberhasilan recovery Perseroan adalah kemampuan Blue Bird untuk memberikan layanan yang mempraktekkan protokol kesehatan yang ketat. Perseroan juga menunjukkan langkah efisiensi pengeluaran yang terjadi di seluruh lini Perseroan, dimana total Opex pada kuartal III-2020 berada di angka Rp118 miliar, merupakan angka terendah sejak kuartal I-2019.