JAKARTA,Cobisnis.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai 103.749 unit hingga Juli 2023.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, target bantuan pembiayaan perumahan tahun 2023 meliputi KPR FLPP sebanyak 220.000 unit, Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebanyak 754.004 unit, Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) sebanyak 220.000 unit, dan Tapera sebanyak 12.072 unit.
“Hingga 7 Juli 2023, realisasi FLPP mencapai 47,15 persen, yaitu sebanyak 103.749 unit, SSB sebesar Rp1,41 triliun, SBUM mencapai 42,59 persen atau 93.701 unit, dan Tapera sebanyak 21,73 persen atau 2.624 unit,” kata Herry dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 12 Juli.
Selain itu, untuk progres proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) semester I tahun 2023, Herry mengatakan, pada sektor sumber daya air (SDA) terdapat lima proyek dalam tahap penyiapan, yaitu PLTM Temef, PLTM Jenelata, PLTM Karalloe, Bendungan Bodri, serta Bendungan dan PLTA di Papua.
Kemudian, dari sektor jalan dan jembatan ada empat proyek dalam penyiapan, meliputi Jalan Tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik, Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta, Jalan Tol Demak-Tuban, dan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR). Untuk sektor perumahan terdapat satu proyek skema KPBU yang dalam tahap penyiapan, yaitu Rusun Kota Surabaya-Tambak Wedi.
Untuk sektor permukiman, terdapat tujuh proyek yang sedang disiapkan, yaitu SPAB Kuwil Terintegrasi dengan SPAM Regional Bimatara, SPAB Sidan Terintegrasi dengan SPAM Regional Ayung I, SPAM Bitung, SPAM Regional Sidangheula, SPAM Regional Ir. H. Djuanda/Jatiluhur II, SPAM Regional Karian Barat, dan KPBU Stadion Utama Sumatera Utara.
“Sedangkan, untuk progres proyek KPBU semester I tahun 2023 yang sedang tahap transaksi, terdapat lima proyek untuk sektor SDA, yaitu Bendungan Merangin, PLTA Leuwikeris, PLTA 40 MW pada Bendungan Tiga Dihaji, Revitalisasi dan Modernisasi Irigasi Sistem Interkoneksi HLD WS Lombok, serta Optimalisasi dan Revitalisasi Daerah Irigasi Komering berdasarkan Prinsip Syariah,” ungkap Herry.
Pada sektor jalan dan jembatan, kata Herry, terdapat dua proyek dalam tahap transaksi, yaitu Jembatan Batam-Bintan dan Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim. Sementara itu, pada sektor permukiman juga terdapat dua proyek dalam tahap transaksi, yakni SPAM Regional Ir. H. Djuanda/Jatiluhur II dan SPAM Regional Sinumbra.
“Kemudian, ada enam proyek di sektor perumahan dalam tahap transaksi, yaitu Rusun Cisaranten Bina Harapan Kota Bandung, Rusun Sewa Karawang Spuur, Rusun Terintegrasi KEK Sei Mangkei, Rusun IKN Hankam WP 1A, Rusun ASN 1B, dan Rusun IKN North Government WP 1A,” pungkasnya.