Cobisnis.com – BNI Syariah bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyelenggarakan webinar e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya) MES Goes to Campus. Webinar diikuti oleh lebih dari 300 peserta baik mahasiswa, akademisi, praktisi dan masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan edukasi literasi dan inklusi keuangan syariah kepada generasi muda.
SEVP Bisnis SME & Komersial BNI Syariah, Babas Bastaman, menekankan pentingnya peran UMKM dalam menghadapi krisis seperti pandemi Covid-19.
UMKM, kata dia, menjadi ujung tombak ekonomi Indonesia dan membangkitkan konsumsi masyarakat sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
“Bank syariah hadir sebagai mitra dalam membangun UMKM dengan prinsip halal, berkah, bernilai tambah, dan hasanah,” kata Babas Bastaman dalam paparannya, Kamis (8 Oktober 2020).
Riset Global Islamic Economy Report menyatakan potensi ekosistem halal di Indonesia terdiri dari halal food, modest fashion, halal media, halal tourism, halal healthcare, halal cosmetics, serta hajj & umrah mencapai Rp3.000 triliun.
Untuk menangkap peluang ini, BNI Syariah mempunyai produk perbankan syariah yang hasanah untuk UMKM diantaranya pembiayaan modal kerja, supply chain financing, cash management and transactional.
BNI Syariah, ujar Babas, juga meluncurkan pembiayaan BNI KUR iB Hasanah dengan suku bunga 6% efektif per tahun atau margin anuitas/flat yang setara. Untuk memaksimalkan produk BNI KUR iB Hasanah, BNI Syariah mempunyai program Awal Kebaikan KUR (AKUR Hasanah). Program ini diharapkan dapat mengoptimalisasi promosi serta menarik minat calon nasabah.
Untuk mendorong transaksi dan memperluas pasar UMKM, BNI Syariah menyediakan produk dan layanan melalui inovasi digital diantaranya adalah BNI iB Hasanah Card untuk memfasilitasi transaksi nasabah melalui kartu pembiayaan. BNI iB Hasanah Card juga bisa digunakan untuk bertransaksi di merchant dengan bidang usaha halal.
BNI Syariah juga mengembangkan uang elektronik HasanahKu yang menjadi salah satu flagship positioning BNI Syariah dalam digitalisasi dan payment system. HasanahKu dipasarkan sebagai value added product pada area atau segmen yang menjadi kekuatan BNI Syariah yaitu ekosistem halal, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga Ziswaf.
“Untuk kenyamanan nasabah bertransaksi saat pandemi COVID-19, BNI Syariah menghimbau segenap nasabah menggunakan layanan E-Banking (BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking),” jelas Babas.
UMKM dan Keuangan Syariah
Direktur Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Mohamad Fany Alfarisy menyebut kontribusi sektor UMKM terhadap total produk domestik bruto sebesar 60,3%.
“Namun dari 64,2 juta UMKM ini hanya 11% yang menggunakan pembiayaan perbankan,” kata Mohamad Fany Alfarisy.
Meskipun inklusi keuangan syariah masih kecil, tetapi keuangan syariah mempunyai berbagai pilihan kontrak atau akad yang mendukung pengembangan sektor UMKM. Oleh karena itu, menurut Mohamad Fanany, perbankan syariah mempunyai peluang yang besar untuk mengembangkan sektor UMKM.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Efa Yonnedi, menekankan pentingnya membantu UMKM bangkit di masa pandemi COVID-19.
“Perlu ada peran perbankan syariah yang besar untuk membantu bangkit di masa krisis,” kata dia.
Efa berharap kerjasama dan kemitraan dengan MES bisa dilanjutkan ke depan, terutama untuk meningkatkan literasi dan edukasi terkait keuangan syariah di Indonesia.
ELSYA MES Goes To Campus mengacu pada POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau masyarakat Bab II Pasal 2, dimana Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan.
ELSYA MES Goes To Campus merupakan salah satu bentuk kegiatan Direksi Mengajar yang rutin diselenggarakan BNI Syariah. Target audience Direksi Mengajar adalah pelajar sekolah menengah atas dan mahasiswa.