Cobisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia September 2020 mencapai USD14,01 miliar atau meningkat 6,97 persen dibanding ekspor Agustus 2020. Sementara dibanding September 2019 menurun 0,51 persen.
Berdasarkan keterangan resmi BPS, Kamis (15/10/2020), Ekspor nonmigas September 2020 mencapai USD13,31 miliar, naik 6,47 persen dibanding Agustus 2020. Demikian juga jika dibanding ekspor nonmigas September 2019, naik 0,21 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–September 2020 mencapai USD117,19 miliar atau menurun 5,81 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD111,25 miliar atau menurun 3,82 persen.
Sedangkan peningkatan terbesar ekspor nonmigas September 2020 terhadap Agustus 2020 terjadi pada besi dan baja sebesar USD266,0 juta (32,48 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata sebesar USD113,2 juta (13,32 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– September 2020 turun 0,25 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 23,96 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik 9,70 persen.
Kemudian, ekspor nonmigas September 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD2,63 miliar, disusul Amerika Serikat USD1,69 miliar dan Jepang USD1,06 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,41 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar USD0,99 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–September 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD19,11 miliar (16,31 persen), diikuti Jawa Timur USD15,20 miliar (12,97 persen) dan Kalimantan Timur USD9,57 miliar (8,17 persen).