Cobisnis.com – Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, mengatakan PLN terus melakukan upaya peningkatan pendapatan dan efisiensi diberbagai sektor dalam rangka mencapai posisi kinerja keuangan dan operasional yang sehat.
Menurut Zulkifli, dukungan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja keuangan PLN, sekaligus untuk pembiayaan belanja modal dalam proyek-proyek sektor transmisi dan distribusi, khususnya pelaksanaan program listrik desa, termasuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dan penunjang program listrik desa.
“Dana PMN akan digunakan untuk mendanai pembiayaan infrastruktur ketenagalistrikan, khususnya untuk peningkatan rasio elektrifikasi,” kata Zulkifli Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19 November 2020).
Undang-Undang APBN No. 9 Tahun 2020 yang ditetapkan tanggal 27 Oktober 2020 mengalokasikan PMN yang diberikan kepada PLN untuk tahun 2021 sebesar Rp 5 Triliun.
Sekitar Rp 2 triliun digunakan untuk pembangunan transmisi dan gardu induk dan Rp 3 triliun digunakan untuk jaringan distribusi termasuk pembangkit EBT listrik desa penunjang program listrik desa. PMN Tahun Anggaran 2021 akan memberikan dampak bagi masyarakat antara lain:
1. Meningkatkan pemerataan akses ketersedian listrik bagi rakyat (program peningkatan rasio elektrifikasi).
2. Selain itu juga akan menciptakan multiplier effect melalui peningkatkan penyerapan tenaga kerja, peningkatan pembayaran pajak, peningkatan ekonomi sektor riil, sehingga dapat menjadi daya dorong pertumbuhan perekonomian daerah/nasional.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia sehubungan peningkatan aktivitas produksi, perdagangan, maupun kegiatan masyarakat lainnya.
Hasil kajian PLN dengan Perguruan Tinggi menunjukkan pembangunan beberapa proyek PLN yang dibantu oleh PMN memiliki pengaruh yang positif (+ development impact).
Setiap Rp 1 triliun PMN memberikan dampak multiplier terhadap Output Nasional sebesar 2,69. Diantaranya, terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) adalah 1,41 dan Penyerapan Tenaga Kerja sekitar 14.048 orang.
Selain dukungan PMN di tengah pademi Covid-19, upaya PLN untuk terus meningkatkan pendapatan juga dilakukan dengan cara meningkatkan penjualan melalui program promo pemasaran, menjaga kecukupan pasokan listrik, dan memberikan tarif kompetitif untuk pelanggan industri.
“Mendorong konsumsi listrik sekaligus mendorong roda perekonomian,” ujar Zulkifli.
PLN juga melakukan efisiensi dengan mengoptimalkan bauran energi melalui produksi listrik dari pembangkit Non BBM, menurunkan biaya energi primer dengan mengoperasikan pembangkit EBT seperti Biofuel dan solar cell di daerah terpencil dan terisolasi, mengupayakan pemberlakuan DMO batubara dan gas dalam rangka menjamin kepastian biaya dan pasokan energi primer, serta melaksanakan program efisiensi pemeliharaan dan optimalisasi persediaan.