JAKARTA, Cobisnis.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat penetrasi dan literasi keuangan syariah di berbagai wilayah Indonesia, dengan fokus strategis di Provinsi Jawa Timur. Wilayah ini menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional serta pengembangan proyek strategis lintas sektor industri, sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah dalam mendorong ekonomi berkelanjutan.
Wakil Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, mengatakan bahwa BSI menyiapkan berbagai langkah konkret untuk memperluas jangkauan layanan keuangan syariah.
“Kami berkomitmen memperkuat literasi dan inklusi keuangan syariah melalui edukasi berkelanjutan bersama OJK dan berbagai institusi, memperkuat layanan digital lewat e-channel BSI agar lebih mudah diakses, serta meningkatkan kualitas SDM agar mampu memberikan solusi keuangan syariah yang lebih komprehensif,” ujar Bob.
Fokus ekspansi ke Jawa Timur terbukti memberikan dampak positif terhadap kinerja bisnis BSI. Hingga September 2025, aset BSI di wilayah ini mencapai Rp27,3 triliun, tumbuh 18,14% secara tahunan (year on year), dengan basis nasabah mencapai sekitar 2,7 juta orang. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp27 triliun, dan outstanding pembiayaan mencapai Rp19,3 triliun.
Tingginya minat masyarakat Jawa Timur terhadap layanan keuangan syariah juga terlihat dari sektor pendidikan. Saat ini, BSI telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 15.000 institusi pendidikan, mencakup program Tabungan Simpel iB, pengelolaan cash management institusi, hingga penguatan ekosistem syariah di lingkungan sekolah dan pesantren melalui BSI Agen, BSI Net, serta BSI Scholarship bagi pelajar berprestasi.
Selain itu, BSI juga aktif memperluas jangkauan keuangan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dalam membangun ekosistem islamic dan halal. Hingga September 2025, BSI telah menggelar lebih dari 170 program kerja sama, meliputi pelatihan UMKM, promosi produk halal, pengelolaan keuangan syariah, hingga kegiatan literasi di sekolah dan lembaga pendidikan.
“BSI melihat Jawa Timur sebagai wilayah dengan potensi besar bagi pengembangan ekonomi syariah, ditopang oleh pertumbuhan sektor industri, ekosistem pesantren, serta kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Karena itu, kami akan terus memperkuat penetrasi dan layanan di wilayah ini,” tegas Bob.
Dengan strategi ini, BSI berkomitmen untuk tidak hanya memperluas akses keuangan syariah, tetapi juga berperan aktif dalam memperkuat fondasi ekonomi syariah Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.













