• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Friday, December 26, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

Batik Batang di Simpang Jalan

Farida Ratnawati by Farida Ratnawati
December 14, 2024
in Ekonomi Bisnis
0
Batik Batang di Simpang Jalan

JAKARTA, Cobisnis.com – Miftakhutin (47) dan empat rekan sesama pembatik khas Batik Batang Rifaiyah melantunkan Sholawat manakala cucuk, bagian yang berfungsi sebagai mata pena tempat keluarnya malam atau lilin, menggores permukaan kain. Mereka sedang mencanting, proses membuat batik tulis khas Batang, yang semakin hari semakin sulit ditemui di pasaran. Sholawatan, merupakan salah satu ciri khas dalam proses pembuatan Batik Tulis Batang yang sudah ada sejak tahun 1600-an, dimana kebanyakan pembatik adalah santriwati dari Kyai Haji Ahmad Rifai. Tradisi ini, masih dilakukan secara turun temurun hingga saat ini.

“Sedih. Sepuluh tahun ke depan, mungkin sudah tidak ada lagi pengrajin Batik Tulis Batang premium,” tutur Utin, nama panggilannya,”karena saat ini hanya tersisa tiga pembatik tulis premium, dan hanya dua orang saja yang masih aktif karena usia mereka semakin sepuh.”

Utin pantas resah. Dulu, di tahun 2012 ia mendirikan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tunas Cahaya. Hal ini ia lakukan untuk mengumpulkan pengrajin Batik Tulis Batang yang terbiasa bekerja sendiri-sendiri di rumah dan hasil karyanya diwariskan hanya kepada anak-anaknya saja, atau jika dijual pun dihargai dengan sangat murah.

“Pola ini membuat minat anak muda untuk membatik semakin turun. Karena untuk menghasilkan sebuah batik tulis premium dibutuhkan waktu hingga satu tahun bahkan lebih, untuk batik tulis halus dibutuhkan waktu setidaknya enam bulan, batik tulis sedang antara satu hingga tiga bulan, dan batik tulis biasa sekitar satu bulanan,” kata Utin. Dulu, untuk batik tulis biasa harganya sangat murah, di kisaran Rp 750.000, di mana uang itu belum tentu cukup untuk membeli bahan dan proses produksi.

Sebelum pandemi Covid-19, KUB Tunas Cahaya sempat mempersatukan 20-an pembatik khas Batik Tulis Batang Rifaiyah. Namun setelah pandemi, hanya tersisa tujuh pembatik saja. “Kebanyakan pembatik kini bekerja di sektor lain seiring semakin sulitnya ekonomi,” kata Utin. Karena itulah, kini KUB Tunas Cahaya menetapkan harga Rp 1,2 juta untuk batik tulis biasa, Rp 2,5 juta untuk batik tulis sedang, Rp 4 juta untuk batik tulis halusan, dan Rp 5 jutaan lebih untuk batik tulis premium. Nilai ini merupakan harga yang layak untuk karya seni adi luhung, mengingat kerumitan dan panjangnya proses produksinya.

Tak jauh dari rumah Utin, masih di desa Kalipucang, Umriyah (85) yang dikenal dengan panggilan Ma Si’um, tetap setia dengan cantingnya. Di usia sepuhnya, ia setiap bulan masih aktif menghasilkan setidaknya satu atau dua karya Batik Tulis Batang kualitas biasa. Di mana untuk motif Alas Roban, parade binatang yang digambar memiliki kekhasannya tersendiri. Yaitu, memiliki tubuh terpotong karena larangan menggambar makhluk hidup pada ajaran yang dianut jamaah Rifaiyah.

Selain motif Alas Roban yang khas, Batik Tulis Batang memiliki ciri khas lain yaitu teknik tiga pewarnaan atau dikenal dengan tiga negeri, teknik warna sogan ireng-irengan atau warna coklat kehitam-hitaman. Dan untuk proses menggambar, ada kebiasaan yang disebut remukan, di mana malam atau lilin batik akan diremukkan sehingga menciptakan motif garis yang tidak tegas alias seperti luber.

“Membatik itu bagian hidup Ma’e,” kata Muthola’ah (37), anak bungsu Umriyah. Dari hasil membatik, Umriyah setidaknya bisa menghidupi anak-anaknya selepas sang suami wafat di tahun 1998. Ia juga mampu menyekolahkan atau memasukkan anak-anaknya ke pondok pesantren. Namun, konsistensi membatik Umriyah tidak menurun pada putri-putri mereka yang beristirahat membatik sejak bertahun-tahun lalu. Dan, salah satunya karena harga Batik Batang yang jauh dari nilai keekonomian.

“Susah memang mencari penerus Batik Tulis Batang,” kata Utin.

Bertahan demi Warisan Budaya

Para pemerhati, pewaris, pecinta budaya dan Batik Tulis Batang tidak mau berdiam diri. Ragam upaya dilakukan, salah satu di antaranya dengan memasukkan batik sebagai bagian dalam pelajaran tata busana di SMKN 1 Warungasem.

Menurut Kepala Sekolah SMKN 1 Warungasem, Suyanta, S.Pd, M.Si., program tata busana atau kini dikenal dengan Program Desain dan Produksi Busana mendapatkan bantuan pemerintah sejak tahun 2021 berupa gedung peralatan, paket peralatan, dan soft program yaitu pelatihan, hadirnya guru tamu dan guru magang. Soft program ini berlanjut hingga tahun 2022 dan 2023. “Sekarang, alur produksi batik dilakukan dengan pendekatan teknologi, misalnya didukung beberapa komputer khusus untuk membuat pola desain secara digital, mesin printing, dan adanya 90 mesin jahit moderen.”

Perhatian pada Batik Tulis Batang makin kental manakala Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi Indonesia memberikan bantuan dengan proyek Teaching Factory (TEFA). Di Gedung TEFA ini, karya-karya batik yang hadir dari tangan-tangan generasi muda Batang dapat dilihat saat membuka pintu showroom Gedung TEFA. Di ruang sebelahnya, sebuah runaway (catwalk) yang dilengkapi delapan lampu par, menjadi ajang penampilan siswi-siswi SMKN 1 Warungasem untuk menunjukkan karya-karya batik terbaik mereka.

Memadukan bantuan pemerintah dan juga Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi Indonesia ini, kini ada 20 orang pelajar se-Kabupaten Batang yang terpilih untuk mendalami Batik Tulis Batang pada proyek TEFA. Seorang pemerhati dan pejuang Batik Tulis Batang, yang juga Direktur Institut Pluralisme Indonesia (IPI), William Kwan, hadir secara berkala untuk memberikan pelatihan motif, pengenalan warna motif, pengenalan batik Bhinneka Tunggal Ika (memadukan Batik Tulis Batang dengan Batik Tulis Jambi), hingga model pembelajaran dalam industri pakaian.

“Intinya, di sekolah kami memperkenalkan batik secara umum, baik berupa batik print, cap, gabungan antara cap dan tulis, dan batik tulis,” kata Erwan, Kepala Prorgam Desain Produksi Busana di SMKN 1 Warungasem, “anak-anak memang diarahkan menguasai kemampuan batik tulis karena semester depan, kami mengusulkan kurikulum baru di mana para pelajar akan belajar langsung pada ibu asuh, yaitu pengrajin Batik Tulis Batang, agar warisan budaya ini tidak punah.”

Download WordPress Themes Free
Free Download WordPress Themes
Download Best WordPress Themes Free Download
Download Best WordPress Themes Free Download
free online course
download lava firmware
Download WordPress Themes
udemy free download
Tags: Batangbatikcobisnis.com

Related Posts

Aksi Sosial Natal Nasional 2025: PNN Salurkan Ribuan Bantuan untuk Warga Jakarta

Aksi Sosial Natal Nasional 2025: PNN Salurkan Ribuan Bantuan untuk Warga Jakarta

by Dwi Natasya
December 26, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Panitia Natal Nasional (PNN) 2025 melaksanakan kegiatan aksi sosial bertepatan dengan Hari Natal sebagai bagian dari rangkaian...

PINTU Rilis Auto DCA Explore Plans, Permudah Investor Jalankan Strategi Nabung Crypto

PINTU Rilis Auto DCA Explore Plans, Permudah Investor Jalankan Strategi Nabung Crypto

by Dwi Natasya
December 26, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform investasi aset crypto yang terdaftar resmi di Indonesia, kembali menghadirkan inovasi...

Trump Klaim Militer AS Serang Teroris ISIS Di Nigeria

Trump Klaim Militer AS Serang Teroris ISIS Di Nigeria

by Zahra Zahwa
December 26, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Kamis bahwa dirinya telah memerintahkan serangan mematikan terhadap teroris Islamic...

Emas Menuju Tahun Terbaik Sejak Era Presiden Jimmy Carter

Emas Menuju Tahun Terbaik Sejak Era Presiden Jimmy Carter

by Zahra Zahwa
December 26, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Harga emas tengah mencatatkan performa tahunan terbaiknya sejak 1979, atau sejak masa Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter....

Inilah Lokasi Penjualan Tiket Pemenang Jackpot Powerball Rp28 Triliun

Inilah Lokasi Penjualan Tiket Pemenang Jackpot Powerball Rp28 Triliun

by Zahra Zahwa
December 26, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Liburan akhir tahun menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi seorang pemain lotere beruntung di Arkansas, Amerika Serikat....

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Klaim Kiamat Natal 2025, Ebo Noah Kini Sebut Akhir Zaman Ditunda

Klaim Kiamat Natal 2025, Ebo Noah Kini Sebut Akhir Zaman Ditunda

December 26, 2025
Sun Life Indonesia Perkuat Solidaritas untuk Pemulihan Korban Banjir dan Longsor di Sumatra

Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan

December 24, 2025
Emas Menuju Tahun Terbaik Sejak Era Presiden Jimmy Carter

Emas Menuju Tahun Terbaik Sejak Era Presiden Jimmy Carter

December 26, 2025
Inilah Lokasi Penjualan Tiket Pemenang Jackpot Powerball Rp28 Triliun

Inilah Lokasi Penjualan Tiket Pemenang Jackpot Powerball Rp28 Triliun

December 26, 2025
Viral Turbulensi Garuda di Sydney, Manajemen Pastikan Penerbangan Aman

Viral Turbulensi Garuda di Sydney, Manajemen Pastikan Penerbangan Aman

December 26, 2025
Selain Jogja, Bangkok dan Phuket Jadi Tujuan Wisata Favorit Turis Dunia

Selain Jogja, Bangkok dan Phuket Jadi Tujuan Wisata Favorit Turis Dunia

December 26, 2025
Detail Cincin Lamaran Justin Hubner, Berlian 1 Karat Harga Fantastis

Detail Cincin Lamaran Justin Hubner, Berlian 1 Karat Harga Fantastis

December 26, 2025
Umur 34 Masih Disebut Remaja, Ini Penjelasan Ilmiah Terbarunya

Umur 34 Masih Disebut Remaja, Ini Penjelasan Ilmiah Terbarunya

December 26, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved