JAKARTA, Cobisnis.com – Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menjatuhkan hukuman untuk PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera yang dilarang melakukan aktivitas pemasaran. Selain itu juga dihukum larangan penerimaan kontribusi atas produk asuransi baru yang mengandung unsur tabungan dan investasi per 9 November 2021 hingga hukumannya dicabut.
“PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera telah melanggar sejumlah ketentuan perasuransian. Perseroan melanggar ketentuan mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi berupa pemenuhan jumlah ekuitas minimum dan pemenuhan rasio solvabilitas minimum dana perusahaan,” ujar Deputi Komisioner Pengawas IKNB II Moch. Ihsanuddin di Jakarta (26/11/2021).
Sanksi PKU ditetapkan melalui surat OJK nomor S-347/NB.2/2021 tanggal 9 November 2021 setelah pemberian sanksi peringatan ketiga atas pelanggaran yang dilakukan terhadap Peraturan OJK tidak dapat dipenuhi oleh manajemen PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera.
Karena PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera tidak memenuhi ketentuan kesehatan keuangan yang dipersyaratkan, OJK telah meminta kepada manajemen untuk mengambil langkah-langkah strategis termasuk menyusun rencana penyehatan keuangan.
“OJK juga telah meminta Pemegang Saham Pengendali/Pengendali untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera dengan memberikan dukungan sumber dana dari penambahan modal dan/atau sumber lain yang sah.
Namun demikian, Manajemen dan Pengendali PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera belum dapat mengatasi permasalahan kesehatan keuangan yang dihadapi sampai dengan berakhirnya jangka waktu yang diberikan,” katanya.
OJK terus memantau upaya yang dilakukan oleh PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera agar dapat mengatasi permasalahan kesehatan keuangan.