• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Tuesday, December 16, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

Bos Harvest Capital Serok 27 Juta Lembar Saham DIGI di Harga Bawah

Weldon Darmawan by Weldon Darmawan
October 28, 2025
in Ekonomi Bisnis
0
Ilustrasi saham ANTM

Ilustrasi Direktur Komersial PT Aneka Tambang Tbk, Handi Sutanto beli saham ANTM.

JAKARTA, Cobisnis.com – Direktur Utama PT Harvest Capital International, Stephen Kurniawan Sulistyo, menambah porsi kepemilikannya di emiten media digital, PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI).

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (28/10/2025) Stephen Kurniawan Sulistyo memborong 27.280.800 lembar saham DIGI pada periode 20 hingga 24 Oktober 2025.

Transaksi pembelian dilakukan di kisaran harga Rp34 hingga Rp35 per saham. Dengan aksi akumulasi tersebut, total kepemilikan Stephen Kurniawan Sulistyo di DIGI kini mencapai 527.364.800 lembar saham.

Adapun kondisi saham DIGI tengah berada di papan pemantauan khusus akibat ekuitas negatif dan kinerja keuangan yang masih mencatatkan rugi.

Hingga perdagangan terakhir, saham DIGI diperdagangkan di kisaran Rp 34 per lembar, mendekati batas bawah harga minimum di bursa.

Menilik kondisi keuangan PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI), emiten media digital ini tengah menghadapi tekanan berat dari berbagai sisi mulai dari penurunan pendapatan, utang, tunggakan BPJS, hingga ancaman dikeluarkan dari bursa efek akibat ekuitas negatif.

Dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (28/10/2025) manajemen Arkadia Digital Media atau DIGI menyebutkan bahwa kesulitan yang dialami bersumber dari faktor eksternal seperti perubahan algoritma platform global dan perlambatan ekonomi nasional.

Piutang Menumpuk, Arus Kas Tersendat

Hingga 30 September 2025, rata-rata waktu penagihan piutang Arkadia Digital Media atau DIGI mencapai 96 hari. DIGI mengaku banyak klien menunda pembayaran akibat kondisi ekonomi yang tidak menentu. Perusahaan hanya mencadangkan potensi kerugian piutang sebesar 2–4%, padahal arus kas operasi sudah negatif.

Arkadia Digital Media menyebut sumber dana utama untuk membayar kewajiban adalah dari realisasi piutang dan hasil operasi, namun tanpa perbaikan arus kas, strategi ini tampak seperti tambal sulam jangka pendek.

Tunggakan BPJS dan Pajak

Masalah likuiditas Arkadia Digital Media (DIGI) juga tercermin dari tunggakan terhadap BPJS Ketenagakerjaan dan pajak penghasilan (PPh 21). Perusahaan mengakui adanya tunggakan iuran BPJS dan berupaya melunasinya melalui skema pembayaran bertahap.

Selama tunggakan berlangsung, status keikutsertaan karyawan tetap aktif, sebuah tanda bahwa BPJS memberi toleransi, bukan karena perusahaan mampu membayar tepat waktu.

Lebih jauh, DIGI juga memiliki kewajiban pajak yang belum dilunasi dan harus melakukan negosiasi dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk menjadwalkan ulang pembayaran.

Utang ke Investor Asing dan Efisiensi Tenaga Kerja

Selain kewajiban kepada negara, Arkadia Digital Media atau DIGI juga memiliki utang jangka pendek kepada Emerging Media Opportunity Fund, dengan cicilan sekitar USD 21.797 per bulan hingga Juli 2027. Pembayaran dilakukan bertahap karena arus kas yang terbatas.

Untuk menekan biaya, perusahaan mengurangi jumlah karyawan dari 182 orang menjadi 165 orang per September 2025 dan menunda kenaikan upah.

Pendapatan Anjlok, Bergantung pada Iklan

DIGI mengakui pendapatan dari jasa penyedia konten dan portal web menurun tajam, disebabkan berkurangnya belanja iklan pemerintah dan perubahan perilaku pembaca digital.

Dari total pendapatan sekitar Rp20,57 miliar hingga September 2025, sebagian besar masih disumbang oleh jasa iklan.

Defisit Membengkak dan Ancaman Delisting

Hingga 30 September 2025, DIGI mencatat saldo rugi Rp54,53 miliar dan defisiensi modal Rp8,66 miliar. Akibatnya, saham perusahaan kini ditempatkan di papan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jika kondisi ini tidak membaik hingga Juni 2026, DIGI terancam suspensi perdagangan saham, dan jika berlanjut selama 24 bulan berturut-turut, perusahaan berpotensi delisting atau dikeluarkan dari bursa.

Premium WordPress Themes Download
Download Nulled WordPress Themes
Download Premium WordPress Themes Free
Premium WordPress Themes Download
ZG93bmxvYWQgbHluZGEgY291cnNlIGZyZWU=
download intex firmware
Premium WordPress Themes Download
download udemy paid course for free
Tags: Arkadia Digital MediaBEIBursa Efek Indonesiacobisnis.comdelistingDIGIHarvest Capitalketerbukaan informasisaham DIGIStephen Kurniawan Sulistyo

Related Posts

KAI Logistik

KAI Logistik Distribusikan 3 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Wilayah Terdampak Bencana Sumatra

by Iwan Supriyatna
December 16, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com - PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi...

Lewat CALIBER Challenge 2025, Chandra Asri Group Ajak Mahasiswa Rancang Solusi Industri Rendah Karbon

Lewat CALIBER Challenge 2025, Chandra Asri Group Ajak Mahasiswa Rancang Solusi Industri Rendah Karbon

by Dwi Natasya
December 16, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) kembali menggelar Chandra Asri Limitless Innovation & Business Strategy...

Mengundurkan diri

Wadirut Adhi Kartiko Pratama (NICE) Diberhentikan, 3 Petingginya Mundur

by Iwan Supriyatna
December 16, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com - PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) resmi melakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Keputusan tersebut...

Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

by Desti Dwi Natasya
December 16, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Nama konten kreator Resbob belakangan ramai diperbincangkan. Dalam beberapa hari terakhir, sosok ini bukan hanya jadi bahan...

Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

Resbob Ditangkap Polda Jabar di Jawa Timur, Terseret Kasus Ujaran Kebencian

by Desti Dwi Natasya
December 16, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – YouTuber, streamer, sekaligus konten kreatos Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan, yang dikenal dengan nama Resbob, resmi diamankan...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

December 16, 2025
Astra Agro

Inovasi Industri Sawit, Astra Agro Gunakan Digitalisai dan Tentara Serangga Pengendali Hama guna Tekan Emisi Karbon

December 15, 2025
MBG Harus Pakai Produk Warga, Bukan Makanan Pabrik

MBG Harus Pakai Produk Warga, Bukan Makanan Pabrik

December 15, 2025
BNI Gelar RUPSLB, Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026

BNI Gelar RUPSLB, Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026

December 15, 2025
KAI Logistik

KAI Logistik Distribusikan 3 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Wilayah Terdampak Bencana Sumatra

December 16, 2025
Lewat CALIBER Challenge 2025, Chandra Asri Group Ajak Mahasiswa Rancang Solusi Industri Rendah Karbon

Lewat CALIBER Challenge 2025, Chandra Asri Group Ajak Mahasiswa Rancang Solusi Industri Rendah Karbon

December 16, 2025
Mengundurkan diri

Wadirut Adhi Kartiko Pratama (NICE) Diberhentikan, 3 Petingginya Mundur

December 16, 2025
Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

December 16, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved