JAKARTA, COBISNIS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyoroti momen penting ketika pemerintah Indonesia berhasil menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 2018.
Sebelumnya, pemerintah hanya memiliki sekitar 9 persen saham di PTFI, namun kini saham tersebut meningkat signifikan menjadi 51 persen. Selain itu, Freeport juga telah memiliki fasilitas pemurnian dan pengolahan atau smelter di Gresik, Jawa Timur.
Jokowi, dalam sambutannya pada acara “Melaju Menuju Indonesia Emas” dalam rangka 15th Kompas 100 CEO Forum yang didukung oleh PLN di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada Jumat (11/10/2024), mengungkapkan bahwa smelter Freeport di Gresik memiliki kapasitas pengolahan sebesar 3 juta ton konsentrat tembaga. Informasi ini disampaikan Presiden Jokowi melalui siaran yang dipantau secara daring di Youtube Harian Kompas.
Jokowi juga sempat mengarahkan pertanyaannya kepada Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Pertanyaan Jokowi Terkait Konsentrat Freeport
Jokowi kemudian mempertanyakan keberadaan konsentrat tembaga Freeport sebelum pemerintah mengambil alih saham perusahaan. Ia mengungkapkan keheranannya mengenai ke mana konsentrat tersebut dibawa selama lebih dari 50 tahun. Berdasarkan perkiraannya, setiap tahun ada sekitar 40 hingga 50 ton emas yang terkandung dalam konsentrat tembaga Freeport. Pernyataannya tersebut disambut tepuk tangan oleh para menteri dan pejabat yang hadir, meski Presiden Jokowi mengingatkan bahwa lebih baik menghitung perkiraan nilainya.
Presiden juga menambahkan bahwa saat ini Freeport telah memiliki smelter untuk mengolah konsentrat yang dihasilkan, dan dalam waktu dekat hasilnya akan dapat dilihat. Ia juga mengungkapkan bahwa setelah menghitung nilai emas yang diekspor tanpa pemrosesan sebelumnya, ia merasa terkejut dengan potensi keuntungan yang selama ini hilang.
Keberhasilan Pengambilalihan Saham Freeport
Jokowi menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan Indonesia menguasai 51 persen saham Freeport, dan dalam waktu dekat jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah. Presiden juga menegaskan bahwa Freeport saat ini tidak lagi dimiliki oleh Amerika Serikat, melainkan oleh PT Mineral Indonesia (MIND ID), yang merupakan holding industri pertambangan Indonesia.
Pada 23 September 2024, Presiden Jokowi meresmikan smelter Freeport di Gresik, dan ia memperkirakan penerimaan negara dari keberadaan smelter tersebut bisa mencapai Rp 80 triliun.