• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Sunday, December 28, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

No Taxation Without Representation: Hati-Hati Kenakan Pajak

Fathi by Fathi
June 14, 2021
in Ekonomi Bisnis
0
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2022 Berada di Kisaran 5,2-5,8 Persen

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna DPR RI Penyampaian Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2022, Kamis (20/5/2021). (Foto: Cobisnis.com/Pool/Dok. Kemenkeu)

JAKARTA, Cobisnis.com – Terkait rencana kenaikan dan perluasan PPN, sebaiknya pemerintah bersikap jujur agar tidak menimbulkan ketidakpercayaan publik, apalagi terkesan ngeles sana, ngeles sini.

Bahkan ada yang menyalahkan publik. Ada yang beralasan, baru draft, belum final, tidak ada kata-kata sembako, tidak dikenakan dalam waktu dekat, dan sebagainya. Intinya jawaban terkesan buzzer.

Rancangan Undang-Undang (RUU) memang belum final sebagai UU karena harus dibahas dengan DPR. Tetapi, RUU adalah sebuah rancangan dan konsep FINAL. Kalau disetujui oleh DPR maka akan jadi UU. Jawaban “ini baru draft” dapat dianggap sebagai upaya “membodohi “ dan “membohongi” publik. Upaya untuk tidak jujur kepada publik.

Selain itu, juga beredar selebaran yang isinya mengatakan bahwa di dalam RUU tidak ada kata-kata PPN akan dikenakan pada sembako, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Memang benar tidak dikatakan secara eksplisit, bahwa sembako akan dikenakan PPN.

Tetapi, di dalam RUU tentang perpajakan ini (KUP) beberapa barang yang sebelumnya tidak kena pajak dinyatakan secara eksplisit akan dihapus. Artinya, dapat menjadi barang kena pajak: dapat dikenakan PPN.

Barang-barang tersebut antara lain “barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya” dan “barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak” (pasal 4A ayat 2 huruf a dan huruf b).

Rencana penghapusan barang tidak kena pajak seperti disebut di atas, sehingga akan menjadi barang kena pajak dan dapat dikenakan PPN, tertuang di rancangan undang-undang tentang Perubahan Kelima atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP) yang beredar di masyarakat. Istilah Menkeu, dokumen publik bocor.

Dokumen RUU KUP memang seharusnya disebarluaskan kepada publik untuk mendapat respons dan akesptasi dari masyarakat luas, sebelum atau berbarengan dengan pembahasan di DPR. Karena pajak menyangkut kehidupan seluruh masyarakat, terutama Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Karena semua orang harus konsumsi. Termasuk orang miskin.

Oleh karena itu, selain kepada DPR, pemerintah juga harus meyakinkan dan menjelaskan kepada masyarakat alasan pengenaan PPN ini. Apa dampaknya terhadap mereka. Jangan biarkan buzzer membuat kekacauan, dengan membantah hal-hal yang sudah nyata, dan terkesan membenturkan kepentingan publik, terkesan menimbulkan pembohongan dan pembodohan publik.

Sebaiknya pemerintah lebih terbuka membicarakan dan mendiskusikan rencana kenaikan dan perluasan pajak ini, dengan melibatkan masyarakat secara luas.

Perlu diingat slogan populer yang memicu revolusi Amerika terhadap kolonialisme Inggris: No Taxation Without Representation. Isinya, semua pajak yang dikenakan kepada negara jajahan tanpa melibatkan pihak terjajah adalah tidak sah dan ditolak.

Dalam konteks modern, pengenaan pajak, khususnya PPN, tanpa melibatkan masyarakat luas bisa berpotensi mendapat penolakan dari masyarakat. Apakah melibatkan DPR sebagai wakil rakyat sudah cukup? Banyak pihak merasa, jauh dari cukup. Sebaiknya DPR juga mendengar dan menyerap aspirasi suara mayoritas rakyat.

Penulis:
Anthony Budiawan
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS)

Download WordPress Themes
Download WordPress Themes
Premium WordPress Themes Download
Download WordPress Themes Free
lynda course free download
download lava firmware
Download WordPress Themes Free
free download udemy course
Tags: Cobisniskenaikan ppnopiniPPN

Related Posts

Likuiditas Stabil, Kinerja Bank Mandiri Tetap Kuat dengan Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit

Likuiditas Stabil, Kinerja Bank Mandiri Tetap Kuat dengan Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit

by Dwi Natasya
December 28, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Stabilnya likuiditas domestik menjelang akhir tahun 2025 menjadi katalis positif bagi pertumbuhan sektor perbankan dan dunia usaha....

Istanbul Bukan Nama Pertama, Ini Sejarah Panjang di Baliknya

Istanbul Bukan Nama Pertama, Ini Sejarah Panjang di Baliknya

by M.Dhayfan Al-ghiffari
December 28, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Istanbul dikenal sebagai salah satu kota paling bersejarah di dunia. Namun, sebelum dikenal dengan nama sekarang, kota...

Manusia Sudah Makan Daging Sejak 2,6 Juta Tahun Lalu, Ini Penjelasannya

Manusia Sudah Makan Daging Sejak 2,6 Juta Tahun Lalu, Ini Penjelasannya

by M.Dhayfan Al-ghiffari
December 28, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Konsumsi daging bukanlah kebiasaan baru dalam sejarah manusia. Berdasarkan berbagai temuan ilmiah, nenek moyang manusia telah mengonsumsi...

Viral Turbulensi Garuda di Sydney, Manajemen Pastikan Penerbangan Aman

Viral Turbulensi Garuda di Sydney, Manajemen Pastikan Penerbangan Aman

by M.Dhayfan Al-ghiffari
December 26, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Video pesawat Garuda Indonesia yang mengalami turbulensi hebat jelang mendarat di Sydney viral di media sosial. Insiden...

Selain Jogja, Bangkok dan Phuket Jadi Tujuan Wisata Favorit Turis Dunia

Selain Jogja, Bangkok dan Phuket Jadi Tujuan Wisata Favorit Turis Dunia

by M.Dhayfan Al-ghiffari
December 26, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Thailand, khususnya Bangkok dan Phuket, terus mengukuhkan posisi sebagai destinasi wisata global yang ramai dikunjungi turis dari...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Umur 34 Masih Disebut Remaja, Ini Penjelasan Ilmiah Terbarunya

Umur 34 Masih Disebut Remaja, Ini Penjelasan Ilmiah Terbarunya

December 26, 2025
Istanbul Bukan Nama Pertama, Ini Sejarah Panjang di Baliknya

Istanbul Bukan Nama Pertama, Ini Sejarah Panjang di Baliknya

December 28, 2025
Telkomsel Dorong Transformasi Digital Indonesia di Era 5G lewat Kampanye #PastiAdaSolusi “Jadi Lebih Berdampak” bersama Allo Bank, PTPN IV, Dispar Sumbar

Telkomsel Dorong Transformasi Digital Indonesia di Era 5G lewat Kampanye #PastiAdaSolusi “Jadi Lebih Berdampak” bersama Allo Bank, PTPN IV, Dispar Sumbar

July 24, 2025
Hak Perempuan Di Israel Merosot Tajam, Aktivis Salahkan Pemerintahan Sayap Kanan Netanyahu

Hak Perempuan Di Israel Merosot Tajam, Aktivis Salahkan Pemerintahan Sayap Kanan Netanyahu

December 28, 2025
Likuiditas Stabil, Kinerja Bank Mandiri Tetap Kuat dengan Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit

Likuiditas Stabil, Kinerja Bank Mandiri Tetap Kuat dengan Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit

December 28, 2025
Segera Hadir Kata Ganti Netral Gender Dalam Bahasa Mandarin

Segera Hadir Kata Ganti Netral Gender Dalam Bahasa Mandarin

December 28, 2025
Hak Perempuan Di Israel Merosot Tajam, Aktivis Salahkan Pemerintahan Sayap Kanan Netanyahu

Hak Perempuan Di Israel Merosot Tajam, Aktivis Salahkan Pemerintahan Sayap Kanan Netanyahu

December 28, 2025
Istanbul Bukan Nama Pertama, Ini Sejarah Panjang di Baliknya

Istanbul Bukan Nama Pertama, Ini Sejarah Panjang di Baliknya

December 28, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved