JAKARTA, Cobisnis.com – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menerima dokumen rencana terkait induk pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba, Sumatra Utara, di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Jumat (30/4/2021).
Dokumen ini disampaikan langsung Direktur Destinasi Pariwisata, Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) kepada Menteri PANRB yang diwakili Staf Ahli Bidang Budaya Kerja Kementerian PANRB Teguh Widjinarko.
Penyerahan dokumen rencana induk ini dilakukan kepada Menteri PANRB selaku salah satu Dewan Pengarah seperti yang dimandatkan dalam Peraturan Presiden No. 49/2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba.
“Master plan dari BPODT telah kami terima dan akan kami sampaikan ke Menteri PANRB selaku Dewan Pengarah. Selanjutnya, Kementerian PANRB siap mendukung dan membantu, terutama yang berkaitan dengan kebijakan kebutuhan SDM, dan pendampingan perbaikan pelayanan,” ujar Teguh dalam sambutannya, seperti dikutip Cobisnis.com dari laman KemenPANRB.
Adapun Dewan Pengarah BPODT lainnya adalah Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri ATR/Kepala BPN, Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, Menteri KKP, Menteri ESDM, dan Menteri Ketenagakerjaan. Selain itu, Kepala BKPM, Sekretaris Kabinet, dan Gubernur Sumatra Utara juga turut berperan sebagai Dewan Pengarah.
Danau Toba, Sumatra Utara menjadi salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) yang diusung pemerintah. Untuk itu, Teguh menyampaikan, BPODT dapat mengajukan kebutuhan SDM yang dibutuhkan guna mendukung pembangunan kawasan wisata tersebut.
Tak hanya itu, Kementerian PANRB juga dapat memberikan pendampingan perbaikan pelayanan perizinan/investasi, dan berbagai pelayanan publik lainnya yang terkait dengan pariwisa.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Destinasi Pariwisata BPODT M. Tata S. Ridwanullah menyampaikan bahwa penyusunan master plan ini berada di atas lahan otorita seluas 386,73 hektar. Ia menjelaskan dalam master plan tersebut, BPOTD telah menyiapkan perencanaan ke depannya.
“Mulai dari aksesibilitas, market study, design guideline, dan detail engineering drawing-nya. Intinya bagaimana kami memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar berupa air, listrik, pengolahan limbah, dan lain-lain,” jelasnya.
Tata juga menerangkan, saat ini pembangunan beberapa fasilitas penunjang kawasan Danau Toba terus dikejar. Diakuinya, kini juga mulai banyak investor yang menunjukkan minatnya berinvestasi di area tersebut, baik dari dalam maupun luar negeri.