Cobisnis.com – Gerai kopi kekinian Jago Coffee sanggup bertahan di era pandemi. Bahkan usahanya tetap berkembang di sepanjang 2020. Gerai kopi yang memiliki kekhasan pada gerobak kopinya, Jago Cart, sukses mencatat pertumbuhan penjualan lebih dari 350% di tahun 2020.
CEO dan Co-Founder Jago Coffee, Yoshua Tanu, menyampaikan beberapa hal yang membuat bisnisnya bertahan. Salah satunya karena ia dan timnya dengan cepat beradaptasi terhadap kehidupan ‘new normal’ masyarakat di masa pandemi. Adaptasi yang dilakukan ialah melakukan inovasi bisnis dengan memberikan unique selling point.
“Kunci utama untuk memastikan bahwa kami bisa survive di masa pandemi Covid-19, yang pertama, yaitu dapat beradaptasi dengan kondisi di tengah pandemi. Kita harus lebih cepat mengetahui behaviour dari customer kopi itu sendiri. Lebih cepat kita bisa tanggapi dan bisa memenuhi kebutuhan mereka, maka lebih baik,” ungkap
Yoshua, Kamis (15 April 2021).
Kedua, inovasi yang diciptakan ialah sesuatu yang benar-benar baru dan memberikan experience berbeda. Yoshua mengatakan, inovasi adalah kunci utama untuk bertahan. Dengan berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru, konsumen akan memiliki rasa ingin tahu yang lebih terhadap produk kopi tersebut.
“Kita harus bisa memberikan unique selling point yang jauh berbeda dengan yang sudah ada. Dalam hal ini, Jago Coffee memberikan kenyamanan untuk mengonsumsi daily coffee dengan harga yang sangat terjangkau dan dengan product quality yang
tinggi. Pelanggan hanya perlu menggunakan Jago Apps dan sudah bisa memesan mobile cafe tanpa delivery fee dan minimum order,” jelas Yoshua.
Adaptasi terhadap habit baru masyarakat dari work from office
menjadi work from home merupakan sebuah peluang besar. Jago memanfaatkan momen ini dengan maksimal, yakni memberikan solusi untuk para penikmat kopi agar
tetap dengan mudah memesan speciality cafe di rumah masing-masing.
Terlebih, pandemi Covid-19 telah mengubah cara manusia berinteraksi dan bersosialisasi setelah penerapan physical distancing. Saat merilis aplikasi Jago Apps pada tahun 2020 lalu, Bos Jago Coffee pun mencatatkan peningkatan yang cukup pesat dalam
segi penggunaan aplikasi Jago untuk pemesanan ke rumah maupun ke kantor.
Yoshua pun membagikan tips bagi pemula yang baru memulai bisnis kopi di masa pandemi ini. Pebisnis kopi harus melakukan riset mendalam hingga menemukan unique selling proposition.
Menurutnya, menjadi berbeda dan merupakan inovasi yang menjawab kebutuhan penikmat kopi adalah hal yang penting agar bisnis kopi
dapat dengan mudah dilirik masyarakat. Selain itu, yang tak kalah penting yaitu dapat memberikan product quality untuk customer agar mereka mau repeat order dan berkenan memberikan referensi kepada teman atau orang-orang terdekatnya.
Ke depan, Jago Coffee berencana untuk menggaet investor agar nantinya bisa
melayani customer tidak hanya di Jakarta saja. Jago ingin memperluas jangkauan hingga ke seluruh Jabodetabek.
Hal ini sejalan dengan target yang ingin dicapai Jago Coffee di tahun 2022 yaitu mencapai 250 carts di dalam area Jakarta dan sekitarnya. Setelah itu, Jago ingin memperluas area jangkauan hingga ke sejumlah kota dan daerah di Indonesia.