Cobisnis.com – Deputi Bidang Kordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengatakan rencana Konsolidasi BUMN Industri Pangan melalui pembentukan Holding BUMN Pangan sudah melalui pertimbangan berbagai aspek.
Penjelasan ini dipaparkan Musdhalifah di acara Focus Group Discussion (FGD) Konsolidasi BUMN Pangan di Jakarta, Kamis (12 November 2020).
“Saya support karena saya pikir rancangan pembentukan holding konsolidasi BUMN ini sudah dengan pertimbangan berbagai hal. Bukan hanya satu aspek, tetapi juga berbagai aspek,” ujar Musdhalifah yang menjadi Keynote Speaker dalam FGD tersebut.
Pembentukan holding BUMN Pangan merupakan salah satu solusi untuk menguatkan peran BUMN dalam berkontribusi kepada negara, baik untuk mewujudkan ketahanan pangan maupun untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Musdhalifah menilai peran PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) sebagai calon holding BUMN Pangan sangat krusial. Menurut dia, RNI dapat merangkul BUMN Pangan guna membantu mewujudkan target-target yang diharapkan, sekaligus berkontribusi untuk rakyat dalam mewujudkan ketahanan pangan.
BUMN Pangan, kata dia, seharusnya sudah dapat segera menjalankan peran dan berkontribusi langsung kepada masyarakat.
“Kita tidak bisa menunggu hasil kajian selesai, karena kita sudah putuskan holding segera beraksi. Segera lakukan peran-peran, apa yang dibutuhkan, mari kita berkonsolidasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait, termasuk dengan private sektor. Peran swasta untuk mewujudkan inisiatif baru juga kita butuhkan,” jelasnya.
Musdhalifah berpesan agar BUMN pangan dapat bekerjasama dan berkolaborasi dengan semua aspek dan semua komponen. Khususnya empat komponen utama untuk mendorong pembangunan, yaitu petani atau rakyat, BUMN, Pemerintah, dan swasta.