Cobisnis.com – Jumlah kasus maupun korban akibat virus Korona atau Covid-19 terus bertambah. Hingga Sabtu 21 Maret 2020, terjadi penambahan kasus baru sebanyak 81 orang, sehingga total kasus menjadi 450 orang. Korban meninggal bertambah 6 orang, sementara yang sembuh dan boleh pulang sebanyak 20 orang.
“Kemudian ada penambahan jumlah kasus yang sudah 2 kali dinyatakan pemeriksaannya negatif, klinisnya sudah membaik, dan sudah dinyatakan sembuh, sebanyak 4 orang, sehingga total yang sudah bisa sembuh dan boleh pulang adalah 20 orang. Kemudian ada penambahan kasus kematian sebanyak 6 orang sehingga totalnya adalah 38 orang,” ujar Juru Bicara (Jubir) Penanganan Wabah Virus Korona (Covid-19), Achmad Yurianto, seperti dikutip Cobisnis.com dari laman resmi Setkab.go.id, Sabtu 21 Maret 2020.
Baca Juga: Ini Cara Kemenkop dan UKM Cegah Penyebaran Virus Corona untuk Pegawai
Seluruh data, menurut Yuri sudah diberikan kepada semua kepala dinas provinsi dan diteruskan juga ke rumah sakit di mana pasien ini dirawat, kemudian diserahkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai bahan tracing di dalam kaitan melacak penularan-penularan yang mungkin terjadi dari kasus-kasus yang dirawat.
“Dan kemudian dari tracing itu kita akan lengkapi dengan rapid test untuk bisa memastikan bahwa ini semuanya akan bisa dilaksanakan untuk pelacakannya dengan baik,” urai Yuri.
Baca Juga: Anies Baswedan Serukan Penghentian Kegiatan Perkantoran di Jakarta Selama 14 Hari
Pemerintah, menurut Yuri, akan menyiapkan 1 juta rapid test. Sudah barang tentu ini akan bertahap masuknya, dan sampai dengan sekarang telah menjalankan lebih dari 2.000 pemeriksaan dan hari ini pun masih terus berjalan.
“Kita harapkan akan simultan keseluruhannya, setelah spesimen, setelah reagen yang kita terima besok sekitar 150 ribu, bisa langsung kita distribusikan ke seluruh provinsi sesuai dengan indikasi kasus yang banyak didapatkan,” imbuh Yuri.
Pada kesempatan itu, Jubir Penanganan Covid-19 menyampaikan agar masyarakat untuk tetap tenang, sekali lagi, tetap komitmen untuk menjaga jarak, tidak terlalu dekat dalam kontak-kontak sosial, dan hindari pertemuan-pertemuan, kerumunan-kerumunan yang sangat-sangat memungkinkan terjadinya penularan di antara penderita dengan yang sehat.
“Pemerintah bekerja keras untuk itu, kami menyadari betul bahwa kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini adalah bisa dilaksanakan manakala partisipasi seluruh masyarakat bisa berjalan dengan baik dan sinergis,” pungkas Yuri.