JAKARTA, Cobisnis.com – “Barito Renewables kembali mencapai milestones penting di kuartal pertama tahun 2024 dengan selesainya akusisi pembangkit listrik tenaga angin yaitu PLTB Sidrap 1 dengan kapasitas 75 MW dan 3 aset pengembangan tenaga angin dengan potensi kapasitas gabungan sebesar 320 MW yang terletak di provinsi Sulawesi Selatan (Sidrap 2), Sukabumi dan Lombok. PLTB Sidrap 1 merupakan pembangkit listrik tenaga angin pionir di Indonesia dan menduduki peringkat salah satu yang terbesar di negara ini. Perusahaan juga telah mengakuisisi PT Operation and Maintenance Indonesia (“OMI”) yang memegang peranan penting dalam mendukung kegiatan operasional Sidrap.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal satu 2024 yang telah kami sampaikan, pada 3 bulan pertama 2024, Perusahaan memberikan kinerja pertumbuhan yang cukup stabil, terlepas dari kondisi ekonomi global yang penuh tantangan. Perusahaan mencatat pendapatan sebesar US$145,4 juta, EBITDA sebesar US$123,6 juta dan laba bersih setelah Pajak sebesar US$37,1 juta. Dari sisi neraca dapat terlihat bahwa per 31 Maret 2024 rasio utang bersih terhadap ekuitas turun menjadi sebesar 2,07x dibandingkan dengan 2,3x pada akhir tahun 2023. Hal ini mencerminkan kemampuan finansial kami untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang.
Kedepan, Barito Renewables berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja keuangan Perusahaan, menambah kapasitas pembangkit listrik yang dikelola Perusahaan dan pemenuhan komitmen kepada pemegang saham dengan melalui berbagai strategi sebagai berikut :
1. Menjaga keunggulan operasional dari seluruh pembangkit panas bumi yang dimiliki Perusahaan sebagai energi baseload yang dapat diandalkan. Hal ini tercermin dalam realisasi faktor kapasitas yang tetap berada diatas 90%.
2. Menjaga efisiensi dan optimisasi dalam biaya operasional termasuk menurunkan beban pembiayaan bank, yang ditargetkan dapat di realisasikan pada semester dua tahun ini.
3. Meningkatkan kapasitas pembangkit energi bersih melalui pengembangan aset panas bumi di area operasi Salak, Darajat dan Wayang Windu dengan program retrofit maupun penambahan unit baru yang berpotensi meningkatkan kapasitas sebesar 116MW yang diharapkan akan mulai beroperasi mulai tahun 2025 sampai dengan tahun 2027.
4. Pengembangan wilayah Sidrap 2 dengan kapasitas sebesar 69MW, yang tendernya direncanakan akan terjadi di semester kedua tahun 2024.
5. Konsisten mendistribusikan dividen terlepas kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.”