Cobisnis.com – Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Quran, akan terus mengembangkan membangun Kampung Quran di seluruh Indonesia.
“Sekarang sudah ada 11 Kampung Quran yang dibangun yang tersebar di Nusantara,” kata Direktur Utama PPPA Daarul Quran Abdul Ghofur pada acara Public Expose 2020 di Es Teler 77 Resto Adityawarman, Jakarta Selatan, Senin 24 Februari 2020.
Turut hadir dalam acara, Kepala Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (C-BEST) yang melakukan kajian dampak Kampung Quran, Lukman Mohammad Baga dan GM Pendidikan, Kemanusiaan, dan Pemberdayaan PPPA DaQu Ustadz Sholehuddin.
Menurut Ghofur, berjalan sejak 2011, program ini telah melahirkan 11 Kampung Quran yang tersebar di Nusantara. Kampung Quran pertama yang berdiri adalah Kampung Quran Merapi.
Kampung Quran Merapi berdiri sebagai bentuk bantuan pemulihan pascabencana setelah erupsi dahsyat Gunung Merapi pada akhir 2010, yang telah melenyapkan beberapa perkampungan di kaki Gunung Merapi dan menewaskan Mbah Maridjan.
“Lalu disusul 10 Kampung Quran lainnya, yaitu Kampung Quran Oe Ue di NTT, Kampung Quran Rukem di Purworejo, Kampung Quran Bromo di Jawa Timur, Kampung Quran Jailolo di Halmahera Barat, Kampung Quran Melempo di Lombok Timur, Kampung Quran Dasan Lekong di Lombok Utara, Kampung Quran Lembanna di Sulawesi Selatan, Kampung Quran Sipelot di Malang, Kampung Quran Sadaunta di Sulawesi Tengah, dan Kampung Quran Sebatik di Nunukan, Kalimantan Utara,” ucapnya.
“Sewindu keberadaan Kampung Quran dianggap telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” imbuhnya.
“Kampung Quran yang didirikan PPPA Daarul Quran ini selain mendorong lahirnya generasi pembaca Alquran yang baik, juga untuk melahirkan para penghafal Alquran,” jelas Ghofur.
Ia menjelaskan, penyelenggaraan Public Expose ini merupakan salah satu bentuk tanggungjawab PPPA Daarul Quran kepada donatur yang telah mempercayakan zakat infak sedekah dan wakafnya (Ziswaf).
“Ziswaf tersebut telah memberikan manfaat kepada 174.000 orang, termasuk manfaat dari mereka yang mengikuti Kampung Quran,” kata Ghofur.
Ia menambahkan, Kampung Quran merupakan program dakwah yang berbasis kawasan, lingkungan dan komunitas di wilayah marginal, terpencil, minoritas, bekas terdampak bencana dan tempatnya jauh dari akses peradaban.
Sementara itu, untuk melihat dampak dari adanya Kampung Quran terhadap masyarakat, PPPA Daarul Quran bekerja sama dengan Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (CI-BEST) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di bawah naungan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengkaji manfaat dari keberadaan program ini.
Penelitian ini dilakukan pada 2019 selama tiga bulan, dan bertujuan untuk melihat sejauh mana respon kepuasan masyarakat lokal mengenai program rekayasa sosial dengan konsep Kampung Quran ini.
Sementara itu, hanya empat sampel penelitian yang diambil, yaitu Kampung Quran OeUe, Kampung Quran Bobanehena, Kampung Quran Rukem, dan Kampung Quran Dasan Lekong.
“Yang pertama sesuai dengan tujuan kita adalah untuk mendapatkan potret program Kampung Quran di beberapa sampel wilayah di OeUe, Jailolo, Lombok, dan Rukem. Kami melihat pelaksanaan program dari persepsi para penerima manfaat mulai dari fase tanggap darurat awal, fase pemulihan, hingga pemberdayaannya. Ternyata memang apa yang dilakukan ini boleh dikatakan angkat jempol ya, bagus, sangat baik, walaupun ada beberapa catatan perbaikan,” ujar Lukman.
Meski masih memiliki beberapa catatan dan ada proses penyempurnaan terhadap laporannya, Lukman mengaku takjub program ini mendapatkan apresiasi sangat baik dari masyarakat sekitarnya. Penilaian sangat baik ini dilihat dari kecepatan pemberian bantuan, kecukupan bantuan yang diberikan, ketepatan pemberian bantuan kepada sasaran, keterampilan petugas, dan sikap petugas.
“Apresiasinya sangat baik karena program Kampung Quran PPPA Daarul Quran ini berkelanjutan pascabencana, ada program pembinaan, pendampingan, segala macam, sehingga orang bisa menilai bahwa ini jauh lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, GM Pendidikan, Kemanusiaan, dan Pemberdayaan PPPA Daarul Quran Ustadz Sholehuddin menyambut positif hasil temuan penelitian CI-BEST yang berjudul “Analisis Dampak dan Keragaan Program Kampung Quran” itu. Ia bahkan memberikan masukan terhadap penelitian ini agar memiliki hasil yang lebih baik lagi.
“Menurut saya sangat bagus sekali. Hasil penelitiannya bisa menjadi bahan evaluasi atas program kita. Tinggal beberapa poin masukan saya, misalnya wilayah tahfidz,” kata Ustadz Sholehuddin.
Ia melanjutkan, karena sebenarnya pokok daripada Kampung Quran itu sebenarnya adalah Alquran itu sendiri.
“Karena dari Alquran kita akan membawa masyarakat kepada keagamaan yang bagus. Kita bina Alquran nya dengan program tahfidz, sehingga pelan-pelan nanti akan memberikan dampak positif secara spiritual bagi masyarakat,” paparnya.
Hasil penelitian tersebut, menurutnya, dapat membantu memberi masukan untuk program Kampung Quran ke depan.
“Hasil penelitiannya positif dan sangat-sangat membantu. Insya Allah kita akan bikin lagi Kampung Quran, tapi yang terpenting adalah bagaimana memaksimalkan terlebih dahulu Kampung Quran yang sudah ada,” tambahnya.
Ghofur menyambut positif hasil penelitian ini. Menurutnya, hasil penelitian ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab PPPA Daarul Quran terhadap publik, khususnya para donaturnya.
“Alhamdulillah, hasil penelitian menunjukkan efek yang sangat positif atas kehadiran program Kampung Quran di beberapa daerah. Insya Allah, penelitian ini dapat menjadi bentuk tanggung jawab kita kepada masyarakat,” pungkasnya.
Selain memaparkan hasil kaji dampak, PPPA Daarul Quran juga meluncurkan beberapa inovasi digitalnya. Di antaranya aplikasi KPI untuk mendukung tercapainya target lembaga yang bekerja sama dengan Havara Consulting.
Adapula aplikasi pembayaran yang bekerja sama dengan PT. Oorth Skynosoft, dan tampilan website PPPA Daarul Quran dengan domain anyar PPPA.id.
Tak hanya peluncuran inovasi digital, PPPA Daarul Quran juga akan menandatangani nota kesepahaman Media Campaign dan Sinergi Penyaluran Donasi dengan Kumparan.com.
Hal ini merupakan upaya mengedukasi dan mengajak masyarakat luas untuk menunaikan ziswaf nya melalui platform digital.