• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Monday, December 8, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Minuman Musim Gugur AS yang Memecah Belah dan Memiliki Masa Lalu Kelam

Zahra Zahwa by Zahra Zahwa
November 15, 2025
in Lifestyle
0
Minuman Musim Gugur AS yang Memecah Belah dan Memiliki Masa Lalu Kelam

JAKARTA, Cobisnis.com – Aroma kayu manis dan pala yang identik dengan musim gugur di Amerika Serikat ternyata memiliki sejarah yang jauh lebih kelam dibanding kesan hangat dan nostalgia yang melekat pada pumpkin spice.

Sebelum minuman Pumpkin Spice Latte (PSL) mendunia, pumpkin spice hanyalah campuran rempah sederhana nutmeg, ginger, cinnamon, dan clove yang biasa dipakai dalam pai labu. Bagi banyak orang Amerika, rempah ini dulunya hanya muncul saat perayaan Thanksgiving. Namun kini, masyarakat AS menghabiskan sekitar US$500 juta setiap tahun untuk produk berlabel pumpkin spice, dan industri ini diproyeksikan lebih dari dua kali lipat pada 2035.

Popularitas modernnya dimulai pada awal 2000-an, terutama setelah Starbucks memperkenalkan PSL pada 2003. Minuman itu langsung melekat sebagai simbol musim gugur di AS. Namun di balik keharumannya, sejarah pumpkin spice berasal dari masa kolonialisme yang brutal.

Pada abad ke-17, Belanda berupaya memonopoli perdagangan pala komoditas yang hanya tumbuh di Kepulauan Banda, Indonesia hingga melakukan pembantaian besar terhadap penduduk asli Bandanese pada 1621. Di Sri Lanka, tempat tumbuhnya kayu manis, penduduk lokal dipaksa memanen rempah tersebut di bawah penjajahan Portugis, Belanda, dan Inggris. Rempah seperti cengkih dan jahe juga tak lepas dari sejarah kekerasan dan perbudakan di bawah kekuasaan kolonial Eropa.

Rempah yang berasal dari Asia itu justru menjadi bagian penting kuliner Eropa dan kemudian Amerika Utara, terutama dalam kue dan makanan perayaan. Pada 1796, Amelia Simmons melalui bukunya American Cookery mencantumkan nutmeg, ginger, dan allspice sebagai bahan utama “pompkin pie”. Seiring berkembangnya budaya masak praktis pada abad ke-19, perusahaan seperti McCormick mulai menjual campuran pumpkin spice yang siap pakai.

Pada akhir 1800-an, warga Amerika menganggap rempah ini sebagai bagian dari identitas kuliner mereka, terutama melalui tradisi Thanksgiving yang dijadikan hari libur nasional oleh Presiden Lincoln pada 1863 meski narasi sejarahnya kerap menutupi realitas kolonialisme yang dialami masyarakat adat.

Popularitas pumpkin spice meroket pada abad ke-21 berkat Starbucks. PSL diracik dari espresso, susu panas, sirup pumpkin spice, dan whipped cream. Pendekatan emosional kehangatan, nostalgia, kebersamaan ditambah statusnya sebagai minuman musiman, menciptakan rasa eksklusivitas yang memicu permintaan besar. Pada 2025, peluncuran PSL pada 26 Agustus meningkatkan jumlah pengunjung Starbucks AS sebesar 27%.

Namun tidak semua orang menyukai fenomena ini. Mendiang Anthony Bourdain pernah menyatakan keengganannya terhadap pumpkin spice, sementara sebagian publik menganggapnya simbol budaya “basic”. Gerakan #decolonizepumpkinspice pada 2015 muncul sebagai kritik terhadap kolonialisme dalam sejarah perdagangan rempah.

Meski demikian, PSL tetap berkembang menjadi fenomena besar. Kini hampir semua jaringan ritel besar memiliki varian pumpkin spice, dari McDonald’s, Dunkin’, hingga produk unik seperti hummus pumpkin spice, keju oles, bahkan kantong sampah beraroma pumpkin spice.

Pumpkin spice juga telah menjadi bagian budaya Amerika karena rasa dan aromanya yang memicu memori emosional. Senyawa seperti cinnamaldehyde, gingerol, dan eugenol menciptakan sensasi hangat di lidah, menambah kesan nyaman khas musim gugur. Di sisi lain, labu sendiri memiliki akar mendalam dalam tradisi kuliner masyarakat adat Amerika, yang memberi dimensi sejarah tambahan bagi rasa ini.

Aroma cinnamon dan nutmeg mengingatkan orang pada kehangatan, kebersamaan, dan kenangan masa lalu alasan mengapa PSL terus bertahan meskipun sering dikritik. Minuman ini mencerminkan bagaimana masyarakat memproses ketidakpastian melalui ritual, kenyamanan, dan pengulangan. Pumpkin spice, rupanya, bukan sekadar rasa; ia adalah emosi yang dikemas dalam secangkir minuman.

Download WordPress Themes
Download Premium WordPress Themes Free
Premium WordPress Themes Download
Download WordPress Themes Free
download udemy paid course for free
download intex firmware
Free Download WordPress Themes
udemy paid course free download
Tags: BudayaKonsumsicobisnis.comMusimGugurASPumpkinSpiceSejarahRempah

Related Posts

Jamkrindo Perkuat Dukungan untuk Ekosistem Pelatihan Pidana Kerja Sosial

Jamkrindo Perkuat Dukungan untuk Ekosistem Pelatihan Pidana Kerja Sosial

by Dwi Natasya
December 8, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – PT Jaminan Kredit Indonesia (PT Jamkrindo), sebagai perusahaan penjaminan kredit terbesar di Indonesia, menyatakan komitmennya untuk mendukung...

Kartu Natal Keluarga Kerajaan Tahun Ini Jadi Simbol Cinta

Kartu Natal Keluarga Kerajaan Tahun Ini Jadi Simbol Cinta

by Zahra Zahwa
December 8, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Istana Buckingham merilis kartu Natal resmi keluarga kerajaan Inggris untuk tahun 2025, menampilkan foto Raja Charles III...

Arab Saudi Perketat Aturan! Foto dan Video Dilarang di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi saat Haji 2026

Arab Saudi Perketat Aturan! Foto dan Video Dilarang di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi saat Haji 2026

by Desti Dwi Natasya
December 8, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah Arab Saudi mengumumkan penerapan larangan total terhadap kegiatan foto dan video di kompleks Masjidil Haram, Makkah,...

China Catat Surplus Perdagangan $1 Triliun Dalam 11 Bulan Meski Ekspor ke AS Merosot Tajam

China Catat Surplus Perdagangan $1 Triliun Dalam 11 Bulan Meski Ekspor ke AS Merosot Tajam

by Zahra Zahwa
December 8, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Surplus perdagangan China menembus angka $1 triliun hanya dalam 11 bulan pertama tahun ini, meski pengiriman barang...

Thailand Luncurkan Serangan Udara ke Kamboja Saat Kesepakatan Damai Trump Terancam Gagal

Thailand Luncurkan Serangan Udara ke Kamboja Saat Kesepakatan Damai Trump Terancam Gagal

by Zahra Zahwa
December 8, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Ketegangan memuncak di Asia Tenggara setelah Thailand melancarkan serangan udara terhadap Kamboja pada Senin pagi, memicu gelombang...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Harga Rumah di China Turun, Banyak Proyek Jadi Kota Kosong

Harga Rumah di China Turun, Banyak Proyek Jadi Kota Kosong

December 8, 2025
Bank Mandiri Taspen dan Mandiri Amal Insani Perkuat Aksi Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatra dan Aceh

Bank Mandiri Taspen dan Mandiri Amal Insani Perkuat Aksi Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatra dan Aceh

December 7, 2025
Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

December 6, 2025
Gerakan Beli Hutan Pandawara Mulai Jalan, Donasi Awal Rp1,5 M

Gerakan Beli Hutan Pandawara Mulai Jalan, Donasi Awal Rp1,5 M

December 8, 2025
Jamkrindo Perkuat Dukungan untuk Ekosistem Pelatihan Pidana Kerja Sosial

Jamkrindo Perkuat Dukungan untuk Ekosistem Pelatihan Pidana Kerja Sosial

December 8, 2025
Bahlil Dapat Pujian Prabowo, Aksi Cepat Tangani Banjir Sumatra

Bahlil Dapat Pujian Prabowo, Aksi Cepat Tangani Banjir Sumatra

December 8, 2025
Israel Musnahkan Ratusan Buaya di Tepi Barat Demi Keamanan

Israel Musnahkan Ratusan Buaya di Tepi Barat Demi Keamanan

December 8, 2025
Kartu Natal Keluarga Kerajaan Tahun Ini Jadi Simbol Cinta

Kartu Natal Keluarga Kerajaan Tahun Ini Jadi Simbol Cinta

December 8, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved