Cobisnis.com -Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan strategi pengembangan transformasi digital untuk pemanfaatan TIK telah disiapkan Pemerintah dalam 5 tahun ke depan.“Mulai dari kondisi sekarang dan sesudah pandemi Pemerintah perlu masuk lebih cepat dalam mendukung pengembangan digital. Khususnya untuk pemanfaatan TIK. Pemerintah sudah mempunyai strategi pengembangan transformasi digital untuk 5 tahun ke depan,” ujar Bambang sebagai key speaker dalam webinar ICONETSI 2020 yang digelar Swiss German University (SGU) hari ini di Jakarta.
Bambang juga menjelaskan strategi pengembangan transformasi digital 2020-2025 bertujuan menjadikan ekonomi kreatif dan digital sebagai sumber pertumbuhan Indonesia di tahun 2025. Strategi tersebut dicanangkan bertahap dan diharapkan pada tahun 2035 menciptakan ekonomi kreatif dan digital yang menjadi penggerak ekonomi berbasis inovasi. “Berikutnya di tahun 2045, Indonesia menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif dan digital kelas dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Swiss German University (SGU) Filiana Santoso dalam sambutannya menjelaskan sejak berdiri 20 tahun lalu, SGU mengedepankan mutu dan kualitas pendidikan. Pihaknya menggelar konferensi internasional ini untuk para peneliti, praktisi dan pemerintah agar mempresentasikan dan berdiskusi terkait penelitiannya. “Konferensi ini bertujuan agar para ilmuwan, insinyur dan peneliti industri bersama-sama bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dan hasil riset tentang berbagai aspek terkait teknik, ilmu pengetahuan dan riset sosial secara virtual,” ujar Filiana.
Dia juga mengatakan acara ini diharapkan memberi nilai tambah dalam menghadapi tatanan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 dan tuntutan akan adanya era Revolusi Industri 4.0. Pemanfaatan TIK dapat membantu masyarakat memanfaatkan inovasi dan teknologi secara tepat. Tahap transformasi berarti penggunaan digital yang memunculkan jenis baru dari inovasi dan kreativitas. Sehingga tidak hanya sekedar meningkatkan metode tradisional.
Sinergi antara akademisi, peneliti, profesional, pengusaha, dan pengambil kebijakan akan menjadi motor penggerak dalam mewujudkan langkah kongkrit dalam pencapaian kualitas hidup masyarakat, melalui pertukaran informasi kegiatan inovasi, penelitian dan pengembangan.