JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan banyak negara yang tidak mampu menjaga dengan baik perekonomiannya terutama fiskal atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam menghadapi sejumlah tantangan global.
“Banyak negara tidak mampu menjaga fiskal/APBN dengan baik, sehingga memicu krisis keuangan dan ekonomi yang mengancam stabilitas sosial politik,” tulis Sri Mulyani di akun instagram resminya @smindrawati, Minggu 19 November.
Menurut Sri Mulyani, seperti kondisi saat ini, di mana selalu terjadi guncangan yang mengancam ekonomi setelah pandemi, terdapat isu perubahan, geopolitik, dan disrupsi supply. Serta kondisi inflasi dan suku bunga tinggi di Amerika Serikat dan Eropa.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa APBN sebagai kebijakan fiskal berfungsi melindungi perekonomian dan rakyat melalui fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
“APBN harus terus dijaga sehat, kredibel, dan sustainable untuk mengatasi masalah kualitas sumber manusia, infrastruktur, produktivitas, dan daya saing hingga terwujudnya kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Sri Mulyani menegaskan, Indonesia mengelola APBN secara hati-hati atau prudent dan responsif serta akuntabel dan tetap sehatsehat atau kredibel.
Sementara untuk mengatasi ancaman perubahan iklim, kebijakan fiskal juga sangat penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau termasuk transisi energi.
Indonesia pun diketahui menjadi ketua Koalisi Menteri Keuangan Dunia untuk Climate Action.