JAKARTA, Cobisnis.com – Snowplus mempelopori industri rokok elektronik melalui kepatuhan terhadap peraturan pemerintah serta kontribusi positifnya terhadap ekosistem ekonomi industry melalui cukai. Brand rokok elektronik terkemuka di Tiongkok ini secara langsung menyumbang pemasukan pajak untuk Indonesia, yang berkontribusi positif kepada ekosistem ekonomi di Indonesia.
Menurut David Cheong, General Manajer Snowplus Indonesia, pihaknya menaruh konsumen sebagai fokus utama dalam setiap produknya. Melalui Snowplus Go, Snowplus ingin menghadirkan pengalaman terbaik vaping dengan rasa yang enak, tidak seret ditenggorakan, dan yang paling penting adalah disposable, sehingga para konsumen dapat menikmatinya secara on the go.
“Di samping itu, Snowplus juga telah melalui proses serta pengujian yang ketat demi mendapatkan cukai resmi. Ini adalah bukti komitmen kami dalam mematuhi peraturan pemerintah, sekaligus mempelopori ekosistem ekonomi yang lebih baik untuk pasar rokok elektronik di Indonesia.” Kata David.
Selain dari desainnya yang membuat konsumen dapat menikmati vaping on the go tanpa perlu mengisi daya maupun berulang kali memencet tombol on/off, Snowplus Go tetap mempertahankan fitur terbaik yang hanya dimiliki oleh rokok elektronik. Yaitu rasa yang enak dengan banyak variasi, serta sensasi di tenggorokan yang lebih lembut dibandingkan rokok tradisional.
Lebih jauh lagi, berdasarkan riset dari Tobacco Economic Ecosystem di Indonesia, rokok elektronik merupakan pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan dengan rokok tradisional.
Selain dari faktor ekonomi, contoh lain bagaimana Snowplus dapat berkontribusi lebih jauh lagi kepada ekosistem adalah dengan membantu masyarakat untuk mengurangi atau bahkan berhenti merokok. Snowplus menghadirkan pilihan yang lebih mudah untuk beradaptasi dengan ketergantungan terhadap nikotin, bagi mereka yang ingin berpindah atau berhenti dari rokok tradisional.
Karena tidak adanya proses pembakaran, penggunaan rokok elektronik juga lebih aman dibandingkan dengan rokok tradisional. Hal ini terbukti dari riset yang dilakukan oleh Kesehatan Umum (Public Health) Inggris, Professor John Newton yang berkesimpulan bahwa produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan rokok tradisional.