JAKARTA, Cobisnis.com – Serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi di Laut Merah tidak hanya berdampak pada tarif angkutan laut, melainkan juga mempengaruhi angkutan udara. Adanya gangguan dalam alur perdagangan global telah memicu prediksi kenaikan tarif, mengakibatkan peningkatan biaya pengiriman.
Dalam beberapa minggu terakhir, terjadi kenaikan tarif angkutan laut sekitar US$10,000 atau sekitar Rp156 juta per kontainer berukuran 12,1 meter (40 kaki). Kenaikan ini terjadi karena kapal kontainer berusaha menghindari potensi serangan di Laut Merah, dengan mengambil jalur yang lebih jauh melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan, mengalihkan muatan senilai lebih dari US$200 miliar dari wilayah konflik tersebut.
Analisis menunjukkan bahwa gangguan perdagangan maritim ini kemungkinan besar mendorong beberapa pengecer untuk beralih ke angkutan udara, terutama bagi perusahaan yang ingin memastikan pengiriman barang mereka tiba lebih cepat.
Kargo udara akan memainkan peran yang semakin signifikan dalam ekosistem rantai pasokan, karena mampu memangkas waktu pengiriman menjadi hanya beberapa hari, dibandingkan dengan angkutan laut yang memakan waktu berminggu-minggu.
“Beberapa pengirim barang berada dalam mode bertahan hidup dengan satu tujuan di benak mereka: ‘Pastikan barang saya bergerak dengan cara apa pun yang memungkinkan,'” ujar Matthew Burgess, Wakil Presiden Layanan Kelautan Global di C.H. Robinson, seperti dilansir oleh CNBC International pada Rabu (17/1).
Dalam upaya mengantisipasi konversi dari angkutan laut ke udara, perusahaan logistik transportasi seperti C.H. Robinson telah meningkatkan kapasitas angkutan udara tambahan di jalur perdagangan utama untuk memastikan kelancaran pergerakan barang.
“Kita akan melihat lonjakan tarif angkutan udara,” kata Parash Jain, Global Head of Shipping and Ports Research di HSBC. Ia memperkirakan kenaikan tersebut akan terjadi dalam dua hingga tiga minggu mendatang, terutama menjelang liburan Tahun Baru Imlek di bulan Februari.
Meskipun data dari Xeneta mencatat penurunan harga spot kargo udara secara keseluruhan sebesar 18% dibandingkan dengan Desember 2023, para pengamat industri memperkirakan bahwa tarif tersebut dapat meningkat dalam beberapa minggu mendatang jika situasi di Laut Merah terus berlanjut.