JAKARTA, Cobisnis.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat pendampingan bagi UMKM sektor kelautan dan perikanan melalui program literasi keuangan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan pelaku usaha mampu mengelola bisnis secara berkelanjutan sekaligus memperluas akses ke pembiayaan formal.
Program pembinaan ini disusun bersama United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dengan fokus di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau. Penyuluh perikanan akan menjadi garda terdepan dalam pendampingan, tidak hanya untuk individu pelaku usaha, tetapi juga kelompok usaha bersama agar ekosistem lebih kuat.
Hasil pemetaan terhadap 329 UMKM menunjukkan mayoritas berada di tingkat literasi keuangan menengah sebesar 47%, sementara 34% sudah tinggi, 16% cukup rendah, dan 4% rendah. KKP menilai kondisi ini perlu ditangani dengan pembinaan berjenjang sesuai kebutuhan agar UMKM lebih siap naik kelas.
Program literasi keuangan juga sejalan dengan pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Dengan literasi yang baik, UMKM perikanan diharapkan mampu mengelola usaha secara transparan, memperkuat kelembagaan koperasi, dan menjadi motor ekonomi desa.
Selain pemetaan, KKP bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menggelar Webinar Cerdas Kelola Keuangan yang diikuti 1.748 peserta, serta sosialisasi langsung kepada lebih dari 120 UMKM di Surakarta, Depok, Bogor, Bekasi, dan Karawang. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya menegaskan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tepat sasaran akan menjadi kunci memperkuat daya saing UMKM perikanan.














