Cobisnis.com – Sepanjang tahun 2020 Sampoerna Academy proaktif menerapkan berbagai aktivitas untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar yang efektif, inovatif, serta mencari cara untuk membantu menjaga semangat murid dan orang tua.
Pandemi telah menimbulkan tantangan luar biasa bagi masyarakat global sehingga Sampoerna Academy meyakini bahwa sinergi antara tiga kepentingan guru, murid, dan orang tua dapat mencapai pembelajaran yang optimal dan berkualitas.
Berikut kilas balik Sampoerna Virtual Academy 2020 yang penuh tantangan dan hal-hal baru:
Terhadap Guru
Sampoerna Academy sebagai institusi pendidikan yang memprioritaskan keselamatan dan kesehatan staf, guru, murid, serta komunitas bertindak cepat dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar secara virtual yang efektif.
“Sebelum ditetapkannya regulasi pemerintah atas pembelajaran jarak jauh pada bulan Maret yang lalu, Sampoerna Academy telah mempersiapkan diri dengan memformulasikan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan menarik bagi murid,” kata Dr. Mustafa Guvercin, Sampoerna Academy School Director.
Sampoerna Academy menerapkan metode pembelajaran STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika), serta pengasahan keterampilan 5C (Komunikasi, Kolaborasi, Berpikir Kritis, Kreativitas, dan Karakter) di masa virtual schooling.
“Kami telah mempersiapkan live synchronous learning via Google Classroom dan Google Meet bersama para wali kelas dan guru lainnya. Selain itu, kami juga menyediakan wellbeing calls bagi orang tua untuk menuangkan keluh kesahnya pada pendampingan selama virtual schooling, serta melaporkan perkembangan anak di rumah,” jelas Dr. Mustafa.
Terhadap Murid
Virtual schooling di Sampoerna Academy mengajak para siswa untuk belajar secara aktif dengan pembelajaran materi yang melibatkan diskusi, pemecahan masalah, menganalisa studi kasus, dan materi lainnya yang dirancang untuk siswa dari semua tingkatan dengan paparan terbatas oleh guru.
Metode pengajaran oleh guru didesain sedemikian rupa sehingga tetap menarik bagi murid di rumah, memberikan materi pembelajaran yang berupa video, rekaman pelajaran, tugas, serta kegiatan dan proyek pembelajaran langsung. Siswa tetap terlibat dalam materi ini dan bekerja dengan kemampuan mereka sendiri.
“Di Sampoerna Academy kami telah melakukan berbagai aktivitas menyenangkan bagi anak, misalnya kolaborasi bersama WWF berupa seminar bagi anak mengenal lingkungan lebih dalam. Ataupun kegiatan wellness week pada bulan November bagi murid dan orang tua dengan rangkaian aktivitas seperti resep makanan sehat dan olahraga bersama secara virtual. Kemudian kami juga mengadakan term break activities seperti piknik bersama secara virtual yang mengajak murid untuk menikmati sensasi piknik di rumah masing-masing,” jelas Dr. Mustafa.
Terhadap Orang Tua
Selama virtual schooling, peran orang tua sangatlah penting dalam mencapai pendidikan anak yang optimal. Namun peran ini terkadang sulit dilakukan. Berdasarkan data SurveyMETER di bulan Juli 2020, tingkat kecemasan dan depresi penduduk Indonesia di masa pandemi cukup tinggi, yaitu 55% dari 3.533 responden yang mengalami kecemasan, di mana 58% di antaranya mengalami depresi.
Selama pandemi, banyak orang tua yang menjalankan peran ganda, tidak hanya melakukan pekerjaan rumah, namun juga tetap bekerja untuk kewajiban kantor, serta membantu mendampingi anak di rumah untuk keperluan pengajaran.
Sampoerna Academy berinisiatif untuk mengadakan rangkaian diskusi tentang kesejahteraan (wellbeing) dan kesehatan mental dengan program bernama LiFT (Light Friday Talk) bersama Saskhya Aulia sebagai psikolog dari Tiga Generasi. LiFT memberikan panduan untuk orang tua yang merasa cemas di masa virtual schooling.
Terdapat 5 episode LiFT yang membahas berbagai topik menarik dalam membantu menjaga kesehatan fisik dan mental orang tua: “You’re a Human Being not a Human Doing”, “More for You, More for Your Family”, “Love in the Time of Corona”, “Parenting Burnout, dan “Managing Parental Gulit”.
“Banyak orang tua yang kini menjalankan peran di rumah sebagai pendamping pembelajaran anak, merasa kewalahan. Ini dapat mempengaruhi perkembangan anak,” kata Saskhya Aulia, Co-founder dari Tiga Generasi.
“Saat orang tua mulai merasa lelah. Lakukan BREAK, Be kind to yourself, Reunite with your friends, Explore fun & flow activities, Ask for help, and Keep your daily routine dapat membantu orang tua untuk tidak terlalu merasa terbebani. Dengan istirahat yang cukup, orang tua bisa mencintai dirinya sendiri dan mampu menyayangi anaknya, sekaligus menjadi orang tua yang lebih baik,” jelas Saskhya Aulia.