JAKARTA, Cobisnis.com – Masalah pengangguran muda menjadi semakin pelik pada masa pandemi COVID-19. Survei International Labour Organization (2020) mendapati, generasi muda (usia 15-24) memiliki risiko menganggur tiga kali lebih besar dibandingkan yang berusia 25 tahun ke atas.
Sementara di Indonesia, data Badan Pusat Statistik menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi tahun ini kembali berada pada kelompok usia 15-24 tahun; sebesar 19,55%. Kelompok muda ini tercatat terus menempati posisi puncak selama satu dekade terakhir.
Turut berkontribusi dalam upaya mereduksi angka pengangguran muda di Indonesia, Prestasi Junior Indonesia (PJI) dengan dukungan dari Citi Foundation, PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia), dan PT Marsh Indonesia (Marsh Indonesia) konsisten mempromosikan konsep kewirausahaan dan menggali potensi bisnis generasi muda melalui program Student Company (SC).
Inisiatif yang telah melibatkan 13.358 pelajar SMA/SMK sejak 12 tahun lalu ini memfasilitasi pengembangan keterampilan berwirausaha para peserta melalui pengalaman langsung mencetuskan dan mengoperasikan usaha mikro di sekolah.
Pada implementasi tahun ini, 549 pelajar dari 9 kota/kabupaten di Indonesia ditantang membuat ide bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah di komunitas serta mengoptimalkan teknologi digital dalam strategi dan operasionalnya.
Sebagai penutup rangkaian program SC 2021, Indonesia Student Company of the Year Competition (ISCC) 2021 digelar secara daring hari ini (6/11) untuk memilih tim terbaik yang akan memperoleh kehormatan mewakili Indonesia pada kejuaraan bisnis tingkat Asia Pasifik tahun depan. Selama empat tahun terakhir, pengusaha muda Indonesia telah berprestasi gemilang dengan masuk ke dalam jajaran tiga besar bisnis terbaik se-Asia Pasifik.
Asep Sukmayadi, M.Si., plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia mengatakan, “Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meyambut baik upaya yang telah dilakukan oleh Prestasi Junior Indonesia sebagai bagian dari peran masyarakat untuk bersama menanamkan karakter kemandirian sebagai Pelajar Pancasila khususnya kepada peserta didik SMA/SMK.”
“Kewirausahaan mampu melatih pelajar untuk berpikir kritis dan kreatif guna mengatasi problematika di tengah masyarakat. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan potensi talenta muda Indonesia di bidang kewirausahaan, sebagaimana telah menjadi salah satu sasaran pengembangan talenta dan prestasi peserta didik di dalam manajemen talenta nasional yang dilakukan oleh Pusat Prestasi Nasional,” tambahnya.
“Agar upaya identifikasi dan pengembangan talenta ini dapat tersebar luas dan lekas, tentu saja pemerintah tak bisa berjalan sendiri. Karenanya, kami sangat mengapresiasi dan mendukung konsistensi PJI dan mitra-mitra perusahaan dalam melanjutkan Program Student Company dan kompetisi ISCC 2021. Apalagi program tahun ini berfokus pada transformasi digital dalam berwirausaha. Tidak hanya relevan menjawab tantangan perubahan zaman, kami juga yakin optimalisasi teknologi dalam memajukan bisnis akan turut berkontribusi mengurangi pengangguran muda di Tanah Air,” paparnya.
Temuan Bank Indonesia menyebut 87,5% UMKM terdampak pandemi COVID-19, dan sekitar 93,2% mengalami penurunan penjualan dan cash flow operasional – lantaran tidak melakukan transformasi digital. Bahkan, Bappenas menyebut, lebih dari 90 persen UMKM tidak menggunakan komputer dan hanya 10 persen yang menggunakan internet dalam menjalankan usahanya. Belajar dari kenyataan tersebut, pelatihan dan pendampingan yang SC 2021 bawakan diperluas mencakup pemanfaatan teknologi dalam menjalankan usaha (kewirausahaan digital).
“Para pelajar, sebagai bagian dari golongan generasi Z, memiliki keunggulan karakter ‘true digital natives’ yang terpapar internet, jejaring sosial, dan penggunaan piranti seluler sejak dini.Kami meyakini, kedekatan generasi Z dengan teknologi mampu memberikan sudut pandang yang unik, tetapi efisien dan jitu dalam memecahkan kendala di lingkungan mereka. Dengan pendekatan ini, harapan kami, ide bisnis dari para pelajar peserta SC 2021 bisa terus tumbuh menjadi UMKM yang solid dan terus berkembang,” ujar Chairman of the National Board Prestasi Junior Indonesia, Siddharta Moersjid.
Selama periode program, guru serta relawan dari mitra PJI ikut terlibat aktif dalam memberikan pendampingan untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. Para pelajar partisipan pun berkesempatan mengeksplorasi secara langsung bagaimana dunia usaha yang sesungguhnya, memperoleh gambaran lebih baik tentang keterampilan masa depan yang dibutuhkan untuk sukses, dan mulai mempertimbangkan kewirausahaan sebagai pilihan karir potensial.
Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari mengungkapkan, “Pemberdayaan generasi muda, terutama dalam ranah edukasi dan literasi keuangan serta pembekalan kewirausahaan, merupakan fokus kegiatan sosial kemasyarakatan Citi Indonesia yang tertuang dalam inisiatif global Citi Foundation, yaitu Pathways to Progress, di mana kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan kerja dan peluang ekonomi bagi generasi muda berpenghasilan rendah dan rentan.”
Berdasarkan data BPS tahun 2021, generasi muda menduduki tingkat pengangguran terbuka tertinggi selama pandemi Covid-19, yaitu sebesar 11,13% untuk lulusan tingkat pendidikan SMK dan sebesar 9,09% untuk lulusan tingkat pendidikan SMA.
“Dikarenakan berbagai perkembangan yang saat ini terjadi, kami berharap program ini mampu meningkatkan peluang kerja generasi muda melalui rangkaian pelatihan dan pendampingan, khususnya terkait literasi digital dalam konsep kewirausahaan,” ungkap Puni.
Indeks literasi digital Indonesia masih tergolong rendah, yaitu sebesar 3,47 dari skala 1 hingga 4 berdasarkan survei literasi digital nasional tahun 2020. Dukungan ini pun selaras dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan konektivitas dan talenta digital generasi muda melalui program Indonesia Makin Cakap Digital 2021.
Sementara itu, Brand and Marketing Communications Manager PT AIG Insurance Indonesia, Gusni Puspitasari menyampaikan, “AIG berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan solusi berkelanjutan bagi masyarakat dan generasi mendatang.”
“Kami bangga melihat peningkatan kualitas dan pengetahuan siswa dalam berwirausaha sambil menunjukkan komitmen mereka terhadap lingkungan serta komunitas sekitar dalam mendesain produk dan segala aspek bisnisnya. Kami berharap SC 2021 membantu memberdayakan lebih banyak lagi generasi muda untuk meraih potensinya dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di masa depan,” tambahnya.
Douglas Ure, Presiden Direktur dan CEO PT Marsh Indonesia menambahkan, “Marsh Indonesia telah berkontribusi kepada masyarakat dan berkolaborasi dengan PJI selama lima tahun terakhir. Melalui Program Student Company, kami berkomitmen untuk membimbing generasi muda guna mempersiapkan mereka untuk dapat memberikan solusi atas apa yang akan mereka hadapi di tahun-tahun mendatang, terutama solusi masalah ekonomi dengan pendekatan kreatif melalui optimalisasi teknologi.”
“Kami percaya bahwa pemberdayaan generasi muda melalui peningkatan keterampilan kewirausahaan akan berdampak luas, tidak hanya untuk masa sekarang, namun juga untuk generasi mendatang dan masyarakat luas di Indonesia,” ujarnya.
Program Student Company 2021 sukses memberikan manfaat kepada pelajar di 30 SMA/SMK di 9 kota/kabupaten di Indonesia, mencakup Jakarta, Bogor, Tangerang Selatan, Bandung, Bandung Barat, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, dan Denpasar.
Dari 30 perusahaan siswa yang terbentuk, PJI telah menyeleksi dan mengerucutkan 7 finalis untuk berkompetisi dalam ISCC 2021; yaitu Qreate SC (SMAN 34 Jakarta), Wignesa SC (SMAN 3 Semarang), Covarsi SC (SMAN 81 Jakarta), Neon SC (SMAN 2 Denpasar), Semaja SC (SMAS HelloMotion, Tangerang Selatan), Mico SC (SMAN 1 Cisarua, Bandung Barat), dan Alanza SC (SMAN 16 Surabaya).