JAKARTA, Cobisnis.com – PT Persero Hutama Karya (HK) menyebutkan progres pada proyek Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar, Bali, per Oktober 2023 mencapai 61,65 persen dan ditargetkan rampung pada awal 2024.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan HK Tjahjo Purnomo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan proyek tersebut dimulai sejak November 2022 dengan nilai investasi proyek sebesar Rp197 miliar.
“Jika melihat progres pekerjaan yang positif, penggunaan digitalisasi konstruksi seperti Building Information Modelling (BIM) 360 level 7D, dan dukungan sumber daya sebanyak lebih kurang 260 orang, proyek dapat selesai sesuai target atau bahkan lebih cepat,” ujar Tjahjo, Jumat, 10 November.
Adapun RSUP Prof Ngoerah, yang sebelumnya bernama RSUP Sanglah, mengusung pembangunan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Pendanaan untuk proyek tersebut, terang Tjahjo, berasal dari kerja sama antara Indonesia dengan Islamic Development Bank (IsDB), dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan ibu dan anak di 6 rumah sakit vertikal di Indonesia.
Lebih rinci, Tjahjo menjelaskan selain implementasi digitalisasi konstruksi, upaya percepatan lainnya juga dilakukan seperti melakukan pekerjaan secara simultan.
Kemudian fokus terhadap pekerjaan facade atau eksterior bangunan yang memiliki tingkat kesulitan pekerjaan paling tinggi serta penyelesaian pada area-area pekerjaan yang menyumbang progres signifikan.
Lingkup pekerjaan HK meliputi pekerjaan persiapan, arsitektur, struktur, mekanikal, kelistrikan, pemipaan, hingga site development.
Proyek ini memiliki luas sekitar 21.341 m2 yang terdiri dari 5 lantai dan 1 basement. Jika rampung, maka akan menambah kapasitas rawat inap rumah sakit sebanyak 139 unit tempat tidur ICU, dan 170 unit tempat tidur non-ICU.
Dengan penambahan kapasitas rawat inap, akan semakin memperkuat peran RSUP Prof. Ngoerah sebagai rumah sakit rujukan terbesar di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya menyampaikan harapannya agar seluruh rumah sakit vertikal yang saat ini sedang dibangun mengedepankan aspek kenyamanan.
“Atas arahan Pak Menteri Kesehatan (Budi Gunadi) untuk area-area publik seperti lobby, koridor, dan ruang tunggu dibuat senyaman mungkin seperti halnya rumah sakit swasta,” ujar Azhar