JAKARTA, Cobisnis.com – Beberapa waktu lalu, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia mengadakan kegiatan edukasi pemilahan sampah kepada 30 murid SDN Tanjung Barat 09 Jakarta Selatan.
Sebagai market leader No.1 di kategori popok bayi, pembalut wanita dan popok dewasa di Indonesia, UCI bertekad untuk fokus pada kontribusi terhadap “pemilahan sampah” yang menjadi poin penting demi mewujudkan pengurangan sampah.
Apalagi seiring semakin bertumbuhnya perekonomian Indonesia, jumlah sampah tahunan yang dihasilkan pun semakin meningkat. Jumlah tersebut semakin mendekati batas maksimal kapasitas penampungan.
TPST terbesar di Indonesia, Bantargebang dalam seharinya menampung lebih dari 7,000 ton sampah. Begitu juga dengan TPST Suwung di pulau Bali dan Sarimukti di Bandung masing-masing menampung lebih dari 1,400 ton sampah per hari.
Menurut Presiden Direktur UCI, Yuji Ishii, UCI menjadikan perwujudan SDGs sebagai tujuan (purpose), dimana pihaknya secara proaktif menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan melalui kegiatan perusahaan.
Karena itulah edukasi 3R terhadap penanganan sampah diharap bisa membuat kesadaran terhadap sampah muncul sejak dini. Edukasi 3R itu sendri adalah edukasi untuk melakukan Reuse-Reduce-Recycle.
“Kami percaya bahwa apabila sampah plastik diproses dengan cara dibakar dengan benar, maka tidak akan menimbulkan masalah bagi lingkungan,” kata Yuji.
Konten kegiatan edukasi pemilahan sampah kali ini diawali dengan penjelasan tentang SDGs (Sustainable Development Goals) untuk siswa SD. Mulai dari larangan membuang sampah sembarangan, pengetahuan dasar tentang kegiatan 3R, pengenalan sampah yang dapat dijadikan kompos, pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya (organik & anorganik), serta hasil yang ditimbulkan dengan mengurangi jumlah sampah.
Terakhir, untuk menanamkan masalah pengurangan sampah ke dalam masingmasing, para siswa menuliskan tekad janjinya untuk mengurangi sampah di banner yang sudah disediakan, lalu ditutup dengan agenda foto bersama.
Pembelajaran dilakukan menggunakan video dan materi, dengan menjadikan salah satu karakter yang ada di UCI yaitu Pokojang sebagai ambassador.
“Dengan memberikan edukasi pemilahan sampah kepada para siswa SD yang akan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan, akan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan,” kata Yuji.
Inisiatif UCI itu disambut Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kurniawan ST, MT, sebagai perwakilan Kemendikbudristek
“Kegiatan ini sejalan dengan kampanye Sekolah Sehat yang kami canangkan pada Agustus 2022 lalu. Dengan memilah sampah maka kebersihan lingkungan sekolah akan terjaga, dan ditambah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kami percaya akan dapat melahirkan siswasiswa yang sehat dan berkarakter,” kata Kurniawan.***