• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Saturday, December 6, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

Ekonomi Tumbuh 7,07%, Himbara Semakin Optimistis dalam Penyaluran Kredit di Sisa Tahun Ini

Fathi by Fathi
August 5, 2021
in Ekonomi Bisnis
0
Optimisme Himbara untuk Indonesia

JAKARTA, Cobisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2021 mencapai 3,31% dibandingkan dengan triwulan pertama 2021 atau secara quarter to quarter (qtq).

Adapun secara year on year (yoy) pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 mencapai 7,07%. Capaian itu mengalami perbaikan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2021 yang terkontraksi sebesar 0,71% (yoy).

Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) semakin optimistis dalam penyaluran kredit di sisa tahun ini untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional setelah BPS merilis capaian pertumbuhan ekonomi tersebut.

Terkait hal itu, Ketua Himbara yang juga Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Sunarso mengatakan, Himbara bersyukur Indonesia terlepas dari resesi ekonomi akibat pandemi yang terjadi.

Dirinya mengungkapkan, selama ini Himbara telah menjadi mitra utama Pemerintah dalam implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hingga Mei 2021 total penyaluran stimulus untuk PEN tercatat sebesar Rp370,55 triliun (di luar restukturisasi) kepada 51,77 Juta penerima.

Sedangkan realisasi restrukturisasi kredit Himbara atas nasabah terdampak Covid-19 sampai sebanyak 3,43 Juta nasabah dengan total baki debet sebesar Rp411,14 triliun.

Dengan perbaikan ini, tentunya HIMBARA semakin optimistis momentum pemulihan ekonomi semakin dekat. Perbaikan kondisi ekonomi itu, kata dia, ditopang pertumbuhan kredit perbankan yang menunjukkan tren perbaikan.

Bahkan, untuk pertama kalinya pertumbuhan kredit positif sekitar 0,6% secara year on year (yoy) pada Juni 2021 yang sebelumnya selalu negatif selama 8 bulan berturut-turut sejak Oktober 2020. Pertumbuhan kredit BRI contohnya, khususnya segmen mikro tumbuh sebesar 17 persen year on year.

“Pertumbuhan ekonomi ini, sangat memberikan harapan ke depannya. Ini menunjukkan pemulihan yang nyata baik dari sisi permintaan maupun produksi dan diharapkan menjadi titik balik pemulihan dan percepatan ekonomi ke depan. Momentum pemulihan ekonomi ini harus dijaga,” ujar Sunarso optimistis.

Optimisme Sunarso sangat beralasan. Menurutnya ada beberapa faktor yang selama ini dijalankan pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk menjaga keberlanjutan pemulihan ekonomi tersebut.

“Apresiasi kepada tim ekonomi pemerintah yang telah membuat berbagai kebijakan dan inisiatif sebagai percepatan pemulihan ekonomi nasional,” imbuhnya.

Beberapa faktor yang mendorong percepatan pemulihan nasional tersebut, antara lain pertama adalah program akselerasi vaksinasi yang masif.

Kedua, dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat sehingga menopang pertumbuhan. Dia menyebut, dalam hal ini pemerintah mendukung pemulihan ekonomi dengan berbagai kebijakan yang pro growth dan pro poor.

Ketiga, pemulihan ekonomi global mendorong sektor eksternal yaitu ekspor yang lebih baik tahun ini. Keempat adalah keberhasilan menjaga iklim investasi yang berpeluang lebih tinggi pada tahun ini sehingga dapat menyerap tenaga kerja.

Kelima, pertumbuhan kredit perbankan nasional yang mulai positif. Capaian itu lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat negatif. Dengan pola seperti ini, kata Sunarso, diyakini pertumbuhan kredit akan kembali tercatat positif hingga akhir 2021.

Terakhir konsumsi masyarakat yang kembali rebound setelah pembukaan kembali ekonomi. Berdasarkan tracking pola belanja yang dilakukan oleh Himbara, terlihat masyarakat Indonesia semakin cepat melakukan penyesuaian belanja pasca dilakukannya pembatasan mobilitas.

Oleh karena itu dia optimistis transaksi belanja akan kembali meningkat ketika kasus Covid-19 dapat diturunkan secara berkelanjutan. Juga jika pembatasan aktivitas ekonomi kembali dilonggarkan.

“Dengan berbagai faktor-faktor tersebut, bank-bank Himbara meyakini bahwa pemulihan ekonomi Indonesia sudah terlihat dan dalam jalur yang benar. Saat ini sudah terlihat cahaya terang di ujung lorong yang gelap. Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2021 adalah tanda dan modal yang sangat positif untuk kebangkitan Indonesia,” ujarnya menegaskan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Royke Tumilaar mengamini sejawatnya itu. Selaku anggota Himbara pihaknya pun siap menjaga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan program dan stimulus dari pemerintah.

Dengan capaian pertumbuhan ekonomi seperti yang telah dirilis BPS, Royke pun semakin optimistis penyaluran dan penyerapan kredit untuk mendukung pemulihan ekonomi di masyarakat pada paruh kedua tahun ini akan semakin baik. Harapannya hal itu akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga serta daya beli masyarakat.

“Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan terutama di segmen UMKM menjadi salah satu sinyal dari Pemulihan Ekonomi Nasional. Di sisi lain, pandemi ini turut mempercepat langkah perbankan untuk meningkatkan layanan digitalnya. Tren positif pertumbuhan transaksi digital perbankan menandakan bahwa ekonomi masyarakat yang semakin berputar,” ujarnya.

Dari sisi masyarakat, Royke juga menyampaikan himbauan untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam mengawal Pemulihan Ekonomi Nasional ini.

Selaras dengan pernyataan Royke, data BPS menyebut menurut pengeluaran, 84,93% PDB pada triwulan kedua 2021 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Sedangkan menurut lapangan usaha 64,85% PDB berasal dari industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Terkait pertumbuhan ekonomi tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Darmawan Junaidi mengatakan penting sekali memprioritaskan penyaluran kredit untuk sektor-sektor usaha yang memiliki peran besar mengatrol pertumbuhan ekonomi tersebut.

Di samping itu, kondisi perbankan di Indonesia cukup kuat dan stabil, terlihat dari capital adequacy ratio (CAR) perbankan pada bulan Mei 2021 mencapai 24,3% serta likuiditas perbankan yang juga tetap terjaga ample di level 82,77% per Mei 2021.

“Oleh karena itu untuk mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi, Bank Mandiri menumbuhkan penyaluran kredit. Bahkan secara konsolidasi pada Juni 2021 naik 16,4% secara y-o-y termasuk pembiayaan ke segmen UMKM yang naik 20,1%,” tutur dia secara terpisah.

Penyaluran kredit tersebut salah satunya ditopang oleh segmen wholesale Bank Mandiri yang tercatat tumbuh sebesar 7,13% menjadi Rp 534,2 triliun pada akhir Juni 2021.

Darmawan menambahkan ruang pertumbuhan kredit di sepanjang tahun 2021 masih cukup terbuka, ditopang oleh potensi peningkatan dari sektor-sektor yang masih mencatat perbaikan seperti telekomunikasi, pertanian, perkebunan dan jasa kesehatan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN Haru Koesmahargyo mengaku siap mengawal pemulihan ekonomi nasional di sektor perumahan. Pasalnya, selama ini sektor perumahan menjadi salah satu lokomotif dalam turut serta memulihkan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.

Menurut Haru, momentum pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2021 yang sangat baik perlu dikawal oleh perbankan agar bisa memenuhi target pemerintah hingga akhir tahun ini. “Bank BTN konsisten untuk tetap fokus pada pembiayaan perumahan khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas Haru.

Dia mengungkapkan, pertumbuhan sektor perumahan mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang terganggu pandemi Covid-19. Pertumbuhan sektor perumahan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lainnya.

“Dengan pertumbuhan PDB tersebut, maka kita optimistis bahwa sektor riil khususnya perumahan akan terus tumbuh. Sektor perumahan memiliki multiplier effect terhadap 174 sub-sektor lainnya dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti Jasa Real Estate, Perdagangan, Jasa Keuangan dan Perbankan, serta sektor lainnya,” pungkasnya.

Download Best WordPress Themes Free Download
Premium WordPress Themes Download
Download WordPress Themes
Download Nulled WordPress Themes
lynda course free download
download xiomi firmware
Premium WordPress Themes Download
udemy course download free
Tags: badan pusat statistikHimbarapenyaluran kredit mikro

Related Posts

Indonesia Cetak Ekspor Terbesar Sepanjang Sejarah

Penyebab Kenaikan Harga Tahu, Tempe hingga Beras, Ini Pendapat BPS

by Farida Ratnawati
November 1, 2022
0

JAKARTA,Cobisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mendapati bahwa di tengah tren penurunan harga beberapa komoditas pangan telah terjadi anomali tersendiri...

UPZ Bank BTN Diresmikan Baznas. Kini Seluruh Himbara Sudah Punya UPZ

UPZ Bank BTN Diresmikan Baznas. Kini Seluruh Himbara Sudah Punya UPZ

by Nina Karlita
April 29, 2022
0

Peresmian UPZ Bank BTN ini melengkapi daftar bank Himbara (Himpunan Bank Negara) yang telah membentuk UPZ Baznas.

BPS: PDB Indonesia Triwulan I 2021 Rp3.969,1 Triliun

Sektor Jasa Keuangan jadi Satu-satunya yang Tumbuh Minus di PDB

by Indra Purnama
February 7, 2022
0

JAKARTA, Cobisnis.com - Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa seluruh lapangan usaha di Indonesia mengalami pertumbuhan positif dalam menyokong produk domestik...

Mantap! Penduduk Miskin Turun Lebih dari 1 Juta Orang di 2021

Penduduk Miskin di Jateng Melebihi Rata-Rata Nasional

by Indra Purnama
January 18, 2022
0

JAKARTA, Cobisnis.com - Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru terkait dengan profil kemiskinan di Indonesia. Dalam laporannya,...

BPS: Pengangguran di Indonesia Capai 8,7 Juta Orang per Februari 2021

BPS: Pengangguran di Indonesia Capai 8,7 Juta Orang per Februari 2021

by Nina Karlita
September 18, 2021
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Pengangguran kalangan muda Indonesia masih menjadi isu yang hingga kini belum juga tuntas. Situasi ini diperparah dengan...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Verrell Bramasta

Dirujak Netizen Gara-gara Outfit, Verrell Bramasta Pernah Belajar di Singapura hingga Oxford

December 5, 2025
Livin’ Fest 2025 Sambangi Bali, Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif

Livin’ Fest 2025 Sambangi Bali, Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif

December 5, 2025
CIMB Niaga

CIMB Niaga Perkuat Wealth Solution untuk Dampingi Nasabah Sambut 2026

December 5, 2025
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

TRIN Umumkan Kerja Sama Besar dengan Keponakan Presiden Prabowo, Ini Detailnya

December 5, 2025
Danau Toba, Geopark Dunia yang Terancam Dicabut Status UNESCO-nya

Danau Toba, Geopark Dunia yang Terancam Dicabut Status UNESCO-nya

December 6, 2025
Mengenal Rumah Gadang, Simbol Kebudayaan Minangkabau dari Tanah Sumatera

Mengenal Rumah Gadang, Simbol Kebudayaan Minangkabau dari Tanah Sumatera

December 6, 2025
Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

December 6, 2025
Putri Mantan Pemimpin Afrika Selatan Dituduh Memikat Pria untuk Bertempur Bagi Rusia

Putri Mantan Pemimpin Afrika Selatan Dituduh Memikat Pria untuk Bertempur Bagi Rusia

December 6, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved