JAKARTA,Cobisnis.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk didukung oleh Kementerian Sosial RI serta bekerja sama dengan Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia) Cabang Papua, Biddokkes Polda Papua, serta YPP SCTV Indosiar mengadakan Bakti Sosial Operasi Katarak pada tanggal 13-15 Desember 2023 bertempat di RS Bhayangkara Kota Jayapura.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membantu masyarakat mencegah gangguan penglihatan sehingga dapat beraktivitas secara normal. Bakti Sosial ini melibatkan 8 orang petugas (dokter, perawat) yang turut dalam operasi serta menargetkan 100 mata pasien. Pasien operasi katarak ini mayoritas termasuk ke dalam kelompok lanjut usia dan tergolong masyarakat kurang mampu.
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, meninjau pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak di RS Bhayangkara Kota Jayapura pada Kamis (13/12/2023) didampingi oleh Pimpinan BNI Wilayah Papua serta Direktur RS Bhayangkara Kota Jayapura.
*Tri Rismaharini yang akrab disapa Risma* menyempatkan menyapa para pasien yang sedang menunggu di ruang tunggu. Pasien operasi katarak sangat mengapresiasi atas adanya kegiatan yang sangat membantu para penderita katarak karena dengan kondisi gangguan penglihatan yang mereka alami membuat produktivitas mereka menurun.
Dengan adanya Bakti Sosial Operasi Katarak ini, diharapakan mampu mencegah penderita katarak dari kebutaan efek penyakit katarak dan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka ke depannya.
Bakti Sosial di RS Bhayangkara Kota Jayapura ini merupakan salah satu Program BNI Berbagi untuk kesehatan. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Bakti Sosial Operasi Katarak pada empat lokasi di Indonesia Timur dengan target 450 mata.
Katarak adalah proses degeneratif berupa kekeruhan di lensa bola mata sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan penglihatan sampai kebutaan.
*Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, upaya pencegahan kebutaan akibat katarak telah menjadi tanggung jawab semua pihak.*
*Perseroan berupaya proaktif meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekaligus menurunkan angka kebutaan akibat katarak di Indonesia.*
“Kami menyadari bahwa katarak merupakan gangguan mata yang dapat mempengaruhi aktivitas masyarakat. Walau dapat dioperasi, tidak semua orang bisa mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan yang baik. *Semoga program kami ini dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat dan menjadi percontohan bagi banyak pelaku ekonomi,” katanya. (*)