• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Saturday, December 6, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Humaniora

Camat dan Kades Larang Lansia Pakai Rakit, Kementerian PPPA: Ini Kekerasan Berbasis Gender Kepada Kaum Lemah

Ahmad Kurniawan by Ahmad Kurniawan
February 3, 2021
in Humaniora
0
Soal Lansia Terlantar Gara-gara Rakit, Dewan Lebong: Camat Wajib Dicopot!

Cobisnis.com – Insiden penelantaran dua wanita lansia oleh oknum Camat dan Kades di Bengkulu, mendapat sorotan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI. Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA RI, Vennetia Ryckerens Dannes, mengatakan, pihaknya akan melindungi perempuan rentan, seperti lansia, dan penyandang disabilitas.

“Kami sangat menyesalkan kejadian yang terjadi di Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, Bengkulu. Sebagai orang nomor satu di sana, Camat Rimbo Pegadang dan Kades Teluk Dien yang masih bersaudara, harusnya memberi contoh,” ungkap Vennetia dalam keterangan persnya, Selasa (2 Februari 2021).

Menurut profesor Vennetia, Camat dan Kades telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk menindas kaum lemah. Peraih gelar master bidang Kinesiologi Fisiologi dari Universitas Simon Fraser, Kanada itu menilai, tindakan Camat dan Kades termasuk kekerasan terhadap lawan jenis dan tingkat usia.

“Kasus ini merupakan kekerasan berbasis gender yang terjadi di ruang publik. Kekerasan karena ada relasi kuasa antara pelaku, yaitu Camat dan Kades sebagai penguasa wilayah tersebut, kepada kaum lemah, yaitu dua orang ibu ibu lansia,” urai Guru Besar Fakultas Kedokteran Unsrat Manado tersebut.

Dalam budaya Indonesia, terang Vennetia, menekankan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai luhur. Gotong royong, saling tolong menolong, membantu orang dalam kesusahan, dan saling menghormati. Khususnya, terhadap kelompok lansia.

“Insiden ini, tidak seharusnya terjadi. Dimana-mana pasti ada budaya kearifan lokal. Kepada orang tua kita ada rasa sayang. Semua lansia adalah orang tua kita,” papar Vennetia.

Profesor kelahiran Manado tersebut juga mempertanyakan sikap Camat dan Kades melarang penggunaan rakit. Dirinya tidak habis pikir mengapa Camat dan Kades bisa setega itu menelantarkan keduanya hingga ketinggalan waktu ibadahnya.

“Apakah dua lansia itu harus membayar? Apakah karena takut nenek-nenek ini jatuh atau tenggelam? Kalau seperti itu, namanya rasa sayang yang salah. Kalau memang khawatir seperti itu, seharusnya dibantu, seberangkan,” imbaunya.

Lansia, kata Vennetia, perlu diberikan ruang begerak yang sama dengan kalangan muda lainnya. Karena, lansia berpengaruh besar dalam pembentukan generasi penerus bangsa. Untuk itu, pembatasan terhadap lansia tidak dapat dibenarkan.

“Kita tidak boleh melarang lansia beraktifitas. Selagi dia mampu, kita harus buka ruang untuk mereka. Potensi sumber daya mereka juga merupakan aset pembangunan. Mereka kaya pengalaman, pengetahuan, sampai menjadikan anak-anaknya sukses. Itu bukanlah hal mudah. Sayangi, hormati, dan berdayakan mereka sesuai potensi dan kemampuannya,” pesan Vennetia.

Vennetia mengatakan, salah satu program di KPPPA adalah “Gerakan Sayang Lansia” dengan moto “Semua Lansia adalah Orang Tua Kita.” Program tersebut, tegasnya, perlu disosialisasikan lebih luas, agar dapat menjangkau hingga ke pelosok negeri. Pihaknya juga akan mengajak Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi(PDTT).

“Kami mohon, rekan-rekan media sebagai ujung tombak dapat mensosialisasikannya. Kami akan bekerjasama dengan Kementeruan PDTT untuk mengintegrasikan program ini ke dalam Desa Tangguh Ramah Lansia,” demikian Vennetia.

Untuk diketahui, sebelumnya dua wanita lansia, Rosni (70), Sumiaty (65), dan keluarganya terdampar selama berjam-jam di tepi sungai Ketaun, Talang Ratu, Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, Bengkulu, Kamis (28/1) siang.

Mereka dilarang menyeberang menggunakan rakit oleh oknum Kades Teluk Dien, Jon Kenedi, yang mengklaim sebagai pemilik rakit. Tindakan Kades tersebut juga didukung kakak kandungnya selaku Camat Rimbo Pengadang, Lasmudin yang berada di lokasi kejadian.

Download Nulled WordPress Themes
Download WordPress Themes
Download Nulled WordPress Themes
Download WordPress Themes
free online course
download mobile firmware
Download Best WordPress Themes Free Download
lynda course free download

Related Posts

Danau Toba, Geopark Dunia yang Terancam Dicabut Status UNESCO-nya

Danau Toba, Geopark Dunia yang Terancam Dicabut Status UNESCO-nya

by Desti Dwi Natasya
December 6, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Danau Toba, dengan kaldera raksasa hasil letusan supervolcano ribuan tahun lalu, tetap menjadi salah satu keajaiban alam...

Mengenal Rumah Gadang, Simbol Kebudayaan Minangkabau dari Tanah Sumatera

Mengenal Rumah Gadang, Simbol Kebudayaan Minangkabau dari Tanah Sumatera

by Desti Dwi Natasya
December 6, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Rumah Gadang merupakan rumah adat masyarakat Minangkabau yang menjadi salah satu simbol budaya paling dikenal dari Sumatera...

Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

by Desti Dwi Natasya
December 6, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Sukanto Tanoto dikenal sebagai salah satu pengusaha Indonesia yang berhasil membangun bisnisnya hingga ke tingkat internasional. Ia...

Putri Mantan Pemimpin Afrika Selatan Dituduh Memikat Pria untuk Bertempur Bagi Rusia

Putri Mantan Pemimpin Afrika Selatan Dituduh Memikat Pria untuk Bertempur Bagi Rusia

by Zahra Zahwa
December 6, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Hubungan keluarga mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menjadi sorotan setelah putri tertuanya menuduh saudara tirinya menipu...

Trump Janji Buat Amerika Terjangkau Lagi, Kini Sebut Krisis Affordability Sebagai Penipuan

Trump Janji Buat Amerika Terjangkau Lagi, Kini Sebut Krisis Affordability Sebagai Penipuan

by Zahra Zahwa
December 6, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Donald Trump berulang kali menyebut isu keterjangkauan sebagai sebuah “penipuan besar” yang menurutnya diciptakan oleh Partai...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Verrell Bramasta

Dirujak Netizen Gara-gara Outfit, Verrell Bramasta Pernah Belajar di Singapura hingga Oxford

December 5, 2025
Livin’ Fest 2025 Sambangi Bali, Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif

Livin’ Fest 2025 Sambangi Bali, Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif

December 5, 2025
CIMB Niaga

CIMB Niaga Perkuat Wealth Solution untuk Dampingi Nasabah Sambut 2026

December 5, 2025
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

TRIN Umumkan Kerja Sama Besar dengan Keponakan Presiden Prabowo, Ini Detailnya

December 5, 2025
Danau Toba, Geopark Dunia yang Terancam Dicabut Status UNESCO-nya

Danau Toba, Geopark Dunia yang Terancam Dicabut Status UNESCO-nya

December 6, 2025
Mengenal Rumah Gadang, Simbol Kebudayaan Minangkabau dari Tanah Sumatera

Mengenal Rumah Gadang, Simbol Kebudayaan Minangkabau dari Tanah Sumatera

December 6, 2025
Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

December 6, 2025
Putri Mantan Pemimpin Afrika Selatan Dituduh Memikat Pria untuk Bertempur Bagi Rusia

Putri Mantan Pemimpin Afrika Selatan Dituduh Memikat Pria untuk Bertempur Bagi Rusia

December 6, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved