JAKARTA, Cobisnis.com – Resso, aplikasi streaming musik sosial pertama di Indonesia, Kamia (17/6) menyelenggarakan acara “Breakfast With Resso” seri kedua, yang merupakan forum informal untuk memfasilitasi dan mendorong upaya dialog antar pemangku kepentingan industri musik Indonesia.
Dalam diskusi ini para pelaku industri musik membahas topik seputar tantangan dan solusi terbaik agar event-event musik dapat segera diselenggarakan guna mempercepat pulihnya industri musik Tanah Air.
Topik ini diangkat seiring dengan kondisi Indonesia yang saat ini masih terus bergelut mengatasi dampak pandemi sehingga aktivitas musik saat ini masih terbatas pada acara-acara virtual.
Forum diskusi ini melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diwakili Dessy Ruhati selaku Direktur Event Nasional dan Internasional, dan tokoh-tokoh kunci dari berbagai bidang musik seperti Gya Anandini Hardono dari DSS Sound dan Konser Musik 7 Ruang dan Ganjar Santosa dari Massive Music Entertainment.
Satriyo Yudi Wahono (Piyu), sebagai musisi yang sangat disegani dari band legendaris PADI, berbicara mewakili seniman musik, dan Febrian Nindyo Purbowiseso hadir mewakili Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI). Redaktur dan kurator musik Alvin Bahar juga ikut serta berpartisipasi. Dipandu oleh Adib Hidayat sebagai moderator, peserta diskusi antusias menyumbangkan pandangan, opini, dan pengalaman masing-masing.
Acara “Breakfast with Resso” pertama kali diadakan bulan Maret lalu, yang didukung sepenuhnya oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Uno. Dalam sambutannya saat itu, beliau menggaris bawahi pentingnya kolaborasi untuk menemukan solusi terbaik bagi industri musik untuk bertahan, bangkit dan berkembang selama masa sulit ini.
“Kita semua sepakat bahwa pandemi Covid-19 mengajarkan kita untuk secara cepat melakukan perubahan dan beradaptasi dengan normal baru. Disrupsi yang disebabkan oleh pandemi mengharuskan semua insan di dalam ekosistem musik untuk bekerja sama dalam mentransformasi lanskap musik di negeri ini. Diperlukan pemahaman lebih besar akan platform teknologi baru yang menawarkan peluang dari sisi kreativitas maupun komersil. Situasi saat ini mengharuskan kita untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam menciptakan dan menampilkan acara musik,” ujar Tricia Dizon, Country Manager, Resso Indonesia.
Pemerintah telah memfokuskan berbagai upaya untuk membangkitkan kembali industri musik secepat mungkin antara lain melalui pedoman penyelenggaraan acara publik sesuai dengan protokol Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan.
Pedoman yang diterbitkan pemerintah sangat disambut baik oleh para pelaku industri musik dan masyarakat. Sudah ada beberapa wacana dan gagasan untuk melakukan pertunjukan musik secara luring yang dikombinasikan dengan amplifikasi daring dalam format hibrida yang memenuhi protokol kesehatan yang ketat.
Sekarang tantangannya terletak pada bagaimana mewujudkan gagasan ini agar secara kreatif menarik dan secara komersial menguntungkan. Tidak mudah untuk mewujudkan hal ini mengingat cukup rumitnya tantangan teknis dan konten yang harus disiapkan dengan matang.
Mewakili Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), Febrian Nindyo Purbowiseso juga menyuarakan upaya yang telah dilakukan bersama Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), “Sejak Ramadan kami telah membentuk tim kecil yang berusaha menyusun proposal masukan terkait upaya dan mekanisme alternatif dalam pemberian stimulus untuk pemulihan ekonomi nasional di sektor industri event, konser, dan festival musik.”
“Tujuan utamanya untuk memicu hadirnya konser-konser musik yang aman, nyaman, dan menguntungkan, sehingga bisa bertahan dan berulang di kemudian hari. Ada snowball effect. Yang kedua, agar memberikan akses lebih luas kepada promotor penyelenggara dengan skala yg lebih variatif agar makin banyak elemen terlibat. Saat ini masih dalam pematangan bersama dengan tim dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,” tambahnya.
Pandemi yang juga mempercepat transisi dan kebiasaan mendengarkan musik di kalangan masyarakat menawarkan peluang besar bagi musisi dan pelaku industri untuk memanfaatkan platform digital.
Christo Putra, Head of Music and Content, Resso Indonesia mengatakan, “Sebagai aplikasi streaming musik, Resso Indonesia menawarkan fitur dan program yang dibangun berdasarkan kemitraan dan kolaborasi dengan semua pihak. Kami percaya, terlepas dari tantangan dan dampak yang ditimbulkan oleh pandemi, industri musik Indonesia mempunyai potensi dan talenta yang sangat besar untuk terus menciptakan dan menghasilkan karya musik yang hebat untuk para penggemar.”
“Kami berharap Resso dapat bekerja sama lebih dekat dan memainkan peran lebih besar lagi dalam mendukung dan berkontribusi pada kemajuan dan pertumbuhan industri musik tanah air,” pungkasnya.