JAKARTA, Cobisnis.com – Kementerian Sosial (Kemensos) terus menyalurkan bantuan tanggap darurat untuk wilayah terdampak bencana di Sumatera. Hingga akhir November 2025, total bantuan yang telah disalurkan mencapai Rp 100,4 miliar untuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk kebutuhan dasar seperti lauk pauk, family kit, kidsware, serta bahan makanan. Seluruh logistik itu digunakan untuk mendukung operasional 42 dapur umum yang melayani warga terdampak bencana.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo menyampaikan, penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan di lapangan. Pemerintah memastikan distribusi berjalan cepat agar kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi di masa darurat.
Secara rinci, bantuan untuk Provinsi Aceh mencapai Rp 43,6 miliar. Dana ini digunakan untuk mendukung pemenuhan logistik, dapur umum, dan kebutuhan warga di wilayah terdampak paling parah.
Sementara itu, Provinsi Sumatera Barat menerima bantuan senilai Rp 19,4 miliar. Bantuan tersebut difokuskan untuk kebutuhan pangan, perlengkapan keluarga, serta dukungan operasional posko penanganan bencana.
Adapun Provinsi Sumatera Utara mendapatkan alokasi bantuan sebesar Rp 37,4 miliar. Penyaluran dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait agar tepat sasaran.
Selain bantuan logistik, Kemensos juga menyalurkan santunan bagi korban meninggal dunia. Santunan sebesar Rp 15 juta per orang telah diberikan kepada 86 ahli waris dengan total nilai Rp 1,29 miliar.
Santunan tersebut diberikan kepada keluarga korban di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Kota Sibolga. Penyaluran untuk wilayah lain akan dilakukan menyusul setelah proses verifikasi data selesai.
Kemensos menegaskan bahwa seluruh data penerima bantuan diverifikasi bersama pemerintah daerah dan BNPB. Langkah ini dilakukan untuk memastikan akurasi data dan mencegah potensi kesalahan penyaluran.
Ke depan, Kemensos akan terus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penanganan bencana. Fokus tidak hanya pada tanggap darurat, tetapi juga pada pemulihan sosial dan perlindungan kelompok rentan pascabencana.














