JAKARTA, Cobisnis.com – Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (17/9/2025) melaporkan bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 65.000 orang, dengan 165.000 orang lainnya mengalami luka-luka.
“Total korban tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 kini mencapai 65.062 orang, sementara jumlah korban luka mencapai 165.697 orang,” demikian pernyataan resmi dari Kementerian.
Dalam 24 jam terakhir saja, serangan Israel mengakibatkan 98 orang meninggal dunia, dan 385 korban luka dilarikan ke berbagai fasilitas medis di Gaza.
Sejak militer Israel kembali meningkatkan intensitas serangannya pada 18 Maret lalu, lebih dari 12.500 orang telah tewas, dan sekitar 53.600 lainnya terluka.
Memasuki awal September, militer Israel mulai menggempur gedung-gedung bertingkat di Kota Gaza yang diyakini menjadi basis kelompok perlawanan Palestina. Pada 4 September, juru bicara militer Israel, Efi Defrin, menyatakan bahwa pasukan Israel telah menguasai sekitar 40 persen wilayah Kota Gaza, dan akan memperluas operasi militer dalam waktu dekat.
Serangan besar-besaran ini bermula pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok Hamas meluncurkan serangan roket dalam skala besar dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. Hamas juga dilaporkan berhasil menembus perbatasan, menyerang militer serta warga sipil, dan menyandera lebih dari 200 orang.
Otoritas Israel mencatat bahwa sekitar 1.200 orang di pihak mereka tewas dalam insiden tersebut.
Sebagai balasan, militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi, yang mencakup serangan besar-besaran ke wilayah sipil Gaza serta memberlakukan blokade total, dengan memutus pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan ke wilayah tersebut.














